- Tanda-tanda Kemunculan Imam
Mahdi (II)
- Ayatullah Ibrahim Amini
Pertemuan dimulai di rumah Dr Jalali. Diskusi ini diadakan guna memenuhi rasa
penasaran tentang sejumlah isu yang berhubungan dengan topik Imam Keduabelas (as) yang
diangkat, didiskusikan , dan dianalisis secara kritis dalam bagian yang bergerak lebih
jauh. isu penting berikut adalah nasib umat lain di bawah pemerintahan Al-Mahdi.
Apakah Mayoritas
Manusia di Bumi akan Dibunuh ?
Ir Madani :
Sebagaimana Anda tahu kaum Muslimin saat ini adalah kaum minoritas di dunia. Sedangkan
mayoritas yang cukup besar yang mendiami planet ini adalah non-Muslim. Kaum Syi'ah adalah
juga minoritas kalau dibandingkan dengan mazhab Islam lainnya. Di kalangan Syi'ah sendiri,
pasti bisa ditunjuk dengan segala kejujuran, masih banyak pelaku maksiat dan orang-orang
yang menyimpang. Dengan berpijak pada hal-hal yang bergerak di masyarakat, di samping
beberapa deduksi analogis, kawasan agama ini di dunia adalah tidak mungkin berubah secara
drastis. Adalah mungkin menduga bahwa pada saat ketika Al-Mahdi muncul, kaum Syi'ah masih
tetap minoritas. Pertanyaan saya adalah : Apakah logis dan dapat dipercaya guna menjamin
bahwa mayoritas penduduk dunia akan gampang menyerah dan tidak akan melawan ketika mereka
dieliminasi oleh pasukan Imam Zaman ? Lebih jauh, jika mayoritas penduduk dunia akan
dibunuh, lantas bumi ini akan tampak seperti kuburan massal. Apakah ini berarti bahwa kaum
Syi'ah akan memerintah kuburan besar ini ?
Tn Hosyyar :
Sebenarnya kita tidak mempunyai informasi yang cukup tentang dunia masa depan. Kita tidak
dapat berspekulasi tentang masa depan berdasarkan masa lalu. Perkiraan kaum Muslimin akan
situasi sekitar kondisi manusia adalah bahwa kemanusiaan telah ada dalam aras kesempurnaan
dalam pengertian kapabilitas dan mentalitas. Bersama revolusi Al-Mahdi, bahkan mereka akan
lebih siap menerima kebenaran.
Acapkali kita
mendengar bahwa kaum intelektual di Timur dan di Barat telah menyadari bahwa tradisi dan
agama mereka sendiri tidak mempunyai kemampuan memuaskan kesadaran mereka. Pada saat yang
sama, kehausan alamiah untuk menyembah Allah dan untuk mencari suatu agama belum
sepenuhnya memuaskan dan tidak memberikan kepada mereka kedamaian. Mereka mencari suatu
agama yang bebas dari segala jenis kepercayaan takhayul dan yang menyimpang, dan pemilik
kekuatan spiritual dapat memberikan kepada mereka dengan makanan yang memuaskan. Adalah
dengan menjaga hal ini pencarian manusia akan jalan yang dapat memuaskan pertanyaan
spiritual di mana ia dapat berspekulasi tentang perjalanan masyarakat manusia masa depan
menuju penemuan kebenaran pengetahuan Islam serta keabadian ajarannya. Pada noktah
tersebut, hal itu akan menjadi bukti bagi mereka bahwa satu-satunya akidah yang merespon
secara positif atas kebutuhan batin dan menjamin kebahagian fisik dan mental adalah Islam.
Sayangnya, kita
tidak dilengkapi dengan baik, makna keberanian dan kekayaan, guna menginformasikan kepada
manusia di pelosok dunia akan kebenaran Islam dan ajaran sucinya. Namun, pencarian manusia
akan kebenaran, pada satu sisi, dan syariat Islam yang ditetapkan dengan baik, di sisi
lainnya, pada akhirnya akan membiarkan masalah selesai dengan sendirinya. Pada saat yang
tepat, penduduk dunia akan memeluk ajaran Islam dengan berbondong-bondong, menjadikan
mereka kaum mayoritas.
Lagipula,
berdasarkan syarat yang berlaku umum pada waktu kemunculannya, orang dapat berspekulasi
bahwa ketika Al-Mahdi yang dijanjikan muncul dan menampilkan kebenaran Islam kepada dunia,
memberitahukan kemanusiaan tentang revolusi Islam dan aspek-aspek reformatif, sejumlah
besar manusia akan menerima Islam. Dengan demikian, mereka akan menyelamatkan nyawa mereka
sendiri dari pembunuhan. Karena, di satu sisi, mereka pasti menyempurnakan kemampuan
mereka untuk merasakan kebenaran agama dan, di sisi lain, mereka pasti menyaksikan
keajaiban yang dilakukan oleh Imam Zaman, Lagipula, mereka akan menjumpai kondisi-kondisi
sosial yang luar biasa dan tak dapat dipahami, dan seruan dari pemimpin revolusi akan
sampai ke telinga mereka. Situasi ini akan mengarahkan beribu-ribu dan beribu-ribu manusia
memeluk Islam di tangan Al-Mahdi, dengan demikian, menyelamatkan diri mereka sendiri dari
kehancuran.
Mengenai
orang-orang yang bertahan pada kemusyrikan mereka setelah tanda-tanda ini, Ahli Kitab
yakni Yahudi dan Kristen, akan terus menerima perlindungan dari pemerintahan Islam. Kaum
kafir pendosa dan menyimpang akan dibunuh oleh penegak keadilan universal, Al-Mahdi.
Jumlah dari kelompok kedua, oleh karenanya, tidak signifikan.
Ajaran-ajaran
Islam akan Disebarkan ke Seluruh Dunia dari Qumm
Dari hadis yang
diriwayatkan oleh Ahlul Bait hal itu muncul bahwa dalam masa depan yang tak lama lagi
pemapanan ajaran Syi'ah, telah terkuasai lebih baik daripada sebelumnya di mana
ajaran-ajaran Ahlul Bait dalam persoalan-persoalan akidah dan amal, akan keluar dari
keadaan yang kacau, menggembleng dirinya sendiri dengan teknologi komunikasi modern, dan
mulai mencapai kepada manusia di seluruh pelosok dunia dengan informasi yang tepat tentang
ilmu Alquran dan Islam. Mereka akan memperkenalkan kembali ajaran-ajaran Islam yang
menjamin kebahagiaan manusia dan akan menekankan faktor-faktor yang menegaskan keunggulan
dan kemajuan Islam. Dengan cara ini mereka akan menyiapkan jalan untuk kemunculan Imam
Keduabelas - 'alaihi salam. Semoga hari itu semakin dekat !
Dalam salah satu
hadisnya Imam al-Shadiq berkata :
Segera kota
Kufah akan kosong dari orang-orang beriman. Pengetahuan [agama] akan menghilang dari
daerah itu bagaikan seekor ular yang menghilang dari sarangnya masuk ke dalam bumi [tanpa
meninggalkan jejak apapun]. Kemudian ilmu agama akan muncul kembali di kota yang disebut
Qumm. Kota tersebut menjadi harta karun ilmu agama dan keutamaan. Dari sana akan menyebar
luas ke seluruh dunia, sepenuhnya menghilangkan kebodohan dalam persoalan-persoalan agama
di antara kaum lemah, termasuk kaum wanita [yang akan mendukung proses ini dengan
mempelajari lagi ajaran Islam].
Ini akan
berlangsung dekat dengan kemunculan Al-Qa'im kami. Dengan cara ini, Allah menjadikan Qumm
dan para penduduknya sebagai pengganti hujjah-Nya. Jika ini tidak terjadi, bumi akan
tenggelam, membenamkan penduduknya, dan di bumi tidak ada hujjah. Ilmu agama akan
melintasi bangsa-bangsa dari Qumm dan hujjah Allah akan diterima manusia dengan cara
sedemikian sehingga tak seorang pun di bumi yang belum mendengar ajaran Islam dan
kebijaksanaannya. Menyusul keadaan ini terjadi Al-Mahdi pun akan bangkit. Hukuman Allah
dan siksaan-Nya akan siap dilaksanakan, karena Allah memastikan balasan-Nya hanya ketika
manusia telah menolak hujjah-Nya. 1
Dalam hadis
lain, Imam as berkata :
Allah menjadikan
kota dan para penduduknya untuk berperan sebagai hujjah (bukti) terhadap seluruh tempat
lainnya. Dia akan menjadikan Qumm juga sebagai hujjah yang mengatasi tempat-tempat lain,
dan melalui penduduknya Dia akan menjadikan suatu argumen terhadap mereka, termasuk
manusia dan jin, yang menolak hujjah Eksistensi-Nya. Allah tidak akan menghinakan dan
mencemarkan kota Qumm dan penduduknya; sebaliknya mereka akan selalu menikmati rahmat dan
pertolongan Allah.
Beliau meneruskan
perkataannya :
Agama dan
kesalehan di Qumm, semakin berkurang, tidak menarik perhatian manusia. Bukankah ini
keadaan bahwa mereka keduanya - Qumm dan Kufah - akan berperan sebagai hujjah Allah dan
penduduknya pasti musnah, dan pasti tidak bukti Ilahi bagi sebagian dunia. Lagipula,
langit pasti tidak menyisakan keamanan dan pasti tidak ada peringatan yang diberikan
kepada manusia. Qumm dan penduduknya akan tetap kebal dari semua malapetaka. Segera akan
datang suatu masa ketika Qumm dan para penghuninya akan menjadi hujjah bagi eksistensi
Allah bagi seluruh dunia. Hal ini akan terjadi selama kegaiban al-Qa'im kami sampai ia
muncul. Jika ini tidak terjadi, maka bumi akan menenggelamkan penduduknya. Malaikat Allah
akan menghilangkan semua nestapa dan bencana dari penduduk Qumm. Setiap agresor yang
melakukan serangan atas Qumm akan dibinasakan oleh orang-orang yang berperang melawan para
agresor ini. Lebih jauh, mereka akan ditimpa bencana yang menyusahkan atau akan berhadapan
dengan lawan yang kuat. Sebagaimana para agresor ini melupakan Allah, maka Allah pun akan
menjadikan mereka lupa akan Qumm dan penduduknya. 2
Imam Ali bin
Abi Thalib as memprediksikan hal-hal berikut tentang Qumm :
Akan ada seorang
laki-laki dari Qumm yang akan menyeru manusia kepada kebenaran. Sebagian orang akan
memenuhi panggilannya dan akan mengelilinginya bagaikan potongan-potongan besi [yang
ditarik oleh magnet]. Angin yang kuat tidak mampu menggeserkan mereka dari tempatnya.
Mereka tidak akan letih dan gentar oleh peperangan. Mereka tidak percaya kepada siapapun
selain Allah. Akhirnya kemenangan adalah untuk mereka yang bertakwa.3
Dr Jalali : Anda
telah memprediksikan bahwa kaum Muslim akan menjadi mayoritas di masa depan. Spekulasi ini
ditentang oleh beberapa hadis berikut. Misalnya, Nabi diriwayatkan telah berkata :
Kelak akan
datang suatu zaman ketika tidak ada sesuatupun dari Alquran kecuali ayatnya saja. Dan
tidak ada yang bertahan dalam Islam kecuali namanya. Ada orang-orang yang dipanggil
Muslim, namun mereka sangat jauh dari Islam. Mereka membangun masjid-masjid yang megah;
namun hampa dari petunjuk.4
Tn. Hosyyar :
Dalam hadis-hadis semacam itu Nabi belum memprediksikan lebih jauh rincian khusus bahwa
akan ada suatu masa di mana kebenaran Islam akan pudar dan itu tidak lebih daripada
sekadar gambaran yang tersisa; dan bahwa, meskipun mereka Muslim, mereka jauh dari
kebenaran Islam. Namun, prediksi ini pun sesuai dengan mayoritas Muslim, karena adalah
mungkin bahwa meskipun Muslim, mereka hanya sedikit dipengaruhi oleh kebenaran dan
spiritualitas Islam. Malahan debu tebal inkonsistensi dan tradisionalisme kuno yang pasti
hinggap pada Islam akan dibasmi oleh keberadaan pasti dari Imam Keduabelas, yang akan
meletakkan pondasi bagi pembaruan bangunan agama. Dalam hal ini patut diingat kembali
hadis Nabi yang mengatakan :
Aku bersumpah
demi Zat yang di tangan-Nya nyawaku bahwa Islam dan kaum Muslim akan selalu bertambah,
sedangkan kaum kafir dan mereka yang menyekutukan Allah dengan yang lain (musyrikin) akan
berkurang.
Lantas beliau
menambahkan :
Aku
bersungguh-sungguh menyatakan bahwa kapanpun malam tiba agama ini akan sampai. 5
Adalah cukup untuk
menunjukkan bahwa, pertama, diprediksikan sebelum Imam Keduabelas muncul masyarakat Muslim
akan mencapai kedudukan mayoritas. Kedua, ketika ia muncul banyak orang akan memeluk Islam
karena aras kesempurnaan manusia pasti mencapai kadar tersebut yang akan meneruskan
manusia untuk menerima kebenaran Islam, sebagaimana banyak hadis meriwayatkannya. Dalam
hadis berikut Imam al-Baqir telah berkata :
Ketika al-Qa'im
kami muncul, Allah akan 'menyentuhkan' rahmat kepada kepala makhluk-makhluk-Nya, sehingga
akal mereka menjadi sempurna, dan mampu merealisasikan mimpi-mimpi mereka dengan akalnya
itu.6
Imam Ali bin Abi
Thalib as berkata :
Di Hari Akhir
dan hari-hari bencana dan kejahilan manusia, Allah akan mengangkat seseorang dan akan
menolongnya serta melindungi para pengikutnya melalui para malaikat. Allah akan
membantunya melalui tanda-tanda yang menakjubkan dan akan memberinya kejayaan di atas
semua penduduk dunia, baik mereka suka ataupun tidak, mereka akan memeluk agama yang
sejati. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan persamaan, kecerdasan dan rasionalitas.
Jarak antara tempat-tempat semakin susut baginya dengan cara sedemikian sehingga tidak ada
orang kafir yang akan tersisa kecuali akan dibawa kepada keimanan [oleh orang yang
diangkat Allah], dan tiada satu pelaku maksiat pun yang akan tersisa melainkan ia akan
menjadi saleh.7
"Musuh-musuhmu akan Saling
Menghancurkan"
Persoalan lain yang
membantu memecahkan persoalan yang diajukan oleh Ir Madani adalah bahwa kondisi umum
dunia, kemajuan dalam penemuan-penemuan ilmiah yang berbahaya, dan perlombaan bersenjata
antara bangsa Barat dan Timur, di samping kebangkrutan moral umum dalam kemanusiaan,
membolehkan kita untuk mengantisipasi di mana kekuatan adidaya, termasuk Yahudi dan
Kristen, akan mendorong satu sama lain dalam aktivitas perseteruan, dan akan menghancurkan
mayoritas penduduk dunia dengan perlengkapan senjata-senjata penghancur. Kelompok besar
lainnya akan menjadi korban dari penyakit sulit yang akan merata [mungkinkah ini AIDS,
wahai pembaca, tolong renungkan fenomena ini - pen.] sebagai suatu akibat
kehancuran manusia terhadap sistem kekebalan alami yang disediakan oleh Allah pada tubuh
manusia dan lingkungan.
Seorang sahabat
Imam al-Baqir yang bernama Abdul Malik al-A'yan meriwayatkan bahwa suatu ketika ia berdiri
sewaktu datang Imam al-Baqir dan, bersandar pada tangannya, menangis, seraya berkata :
"Saya sangat berharap saya akan menyaksikan periode al-Qa'im ketika masih ada
beberapa kekuatan yang tersisa padaku." Imam (as) menghiburnya dan berkata :
Apakah kamu
tidak puas bahwa musuh-musuhmu sibuk satu sama lain [dalam konflik], sedangkan engkau
tinggal dengan nyaman di rumah ? Ketika al-Qa'im kami bangkit salah seorang di antara
kalian akan mendapatkan kekuatan 40 manusia. Hatimu bagaikan baja, yang sekiranya dilempar
ke atas gunung, niscaya gunung itu hancur seluruhnya. Engkau akan menjadi pemimpin dunia
dan penjaganya.8
Dalam hadis lain
Imam ash-Shadiq memprediksikan hal berikut :
Sebelum
kemunculan al-Qaim dua kematian akan terjadi : kematian merah dan kematian putih. Kematian
akan membunuh lima dari setiap tujuh orang. Kematian merah akan terjadi dengan sarana
pembunuhan dan kematian putih melalui epidemik.9
Zurarah bin A'yan,
sahabat dekat Imam ash-Shadiq, pada salah satu kesempatan bertanya kepada Imam :
"Apakah seruan dari langit [sebagaimana diprediksikan dalam hadis-hadis kemunculan
al-Qa'im], itu benar adanya ?" Imam menjawab : "Aku nyatakan dengan
sungguh-sungguh bahwa sebenarnya itu akan terjadi sebagaimana seluruh manusia [yang telah
mendengarnya] akan mengulang [seruan] tersebut dengan lidah mereka." Beliau
menambahkan ; "Al-Qa'im tidak akan muncul sampai sembilan dari setiap sepuluh orang
dibinasakan."10
Perang Tak Dapat Dihindarkan
Dr Fahimi : Apakah
tidak mungkin bahwa persiapan dari revolusi al-Mahdi bisa dilakukan dengan sedemikian guna
menghindari perang dan pertumpahan darah dalam menegakkan pemerintahannya ?
Tn Hosyyar :
Sebagaimana hal-hal yang secara normal terjadi dalam peristiwa semacam itu, tampaknya
tidak mungkin bahwa katastrof ini dihindari bahkan ketika aras pemikiran manusia berubah
ke tingkat di mana jumlah orang-orang baik kian bertambah, para penindas dan orang-orang
egotistik akan tetap ada di tengah-tengah masyarakat manusia. Kelompok ini secara tak
dapat dibantah lagi menentang keadilan dan takkan pernah menghentikan antagonisme keras
kepala mereka terhadap kekuatan apapun. Orang-orang semacam ini akan melakukan apa saja
terhadap al-Mahdi yang dijanjikan guna melindungi kepentingan mereka sendiri. Bahkan,
mereka akan melakukan apa saja dengan kekuatan mereka guna mengacaukan serta memerangi
mereka yang mendukung Imam. Untuk mengikis habis pengaruh negatif dari kelompok ini maka
tak ada solusi lain kecuali perang dan pertumpahan darah. Karena alasan ini di mana hadis
dari Ahlul Bait telah mengakui peperangan dan pertumpahan darah yang tak terelakkan lagi.
Dalam sebuah hadis
dari Bashir, sahabat lain dari Imam ash-Shadiq, bertanya kepada Imam tentang apa yang
manusia katakan tentang kemunculan al-Mahdi : 'Ketika ia muncul bahkan tidak ada setetes
darah pun yang biasanya dibolehkan mengalir selama prosedur berbekam akan tertumpah.' Imam
menjawab bahwa hal semacam itu mustahil :
Apabila hal itu
mungkin dilakukan tentu oleh Nabi Saww sendiri akan melakukannya. Sebenarnya, dalam
peperangan melawan musuh, darah Nabi tumpah dari giginya dan dahinya terluka. Demi Allah,
revolusi dari ia yang akan memimpin dan mengatur urusan [masyarakat Muslim] tidak akan
selesai sampai kami berkeringat di medan perang dan tumpahnya darah." Dia kemudian
mengusapkan tangannya pada dahinya.11
Catatan Kaki :
1. Safinat al-Bihar, hadis
yang berhubungan dengan Qumm
2. Ibid.
3. Bihar al-Anwar, jilid 60,
hal.216
4. Ibid., jilid 52, hal.190
5. Ibn 'Asakir, Tarikh (Edisi
Damaskus, 1329), jilid 1, hal.87
6. Bihar al-Anwar, jilid 52,
hal.328
7. Itsbat al-Hudah, jilid 7,
hal. 49
8. Bihar al-Anwar, jilid 52,
hal.335
9. Itsbat al-Hudah, jilid 7,
hal. 401
10. Bihar al-Anwar, jilid 52,
hal.244
11. Ibid., hal.358 []
|