|
Rahbar: Amerika Serikat berambisi Jadikan Iran Seperti Uni Soviet
Menjelang keberangkatan Presiden Iran Mohammad Khatami ke Jerman, Rahbar atau Pemimpin
Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei ditemui oleh para pejabat
senior dari berbagai instansi pemerintahan Republik Islam Iran (RII), mulai dari Lembaga
Pengadilan (yudikatif), pemerintah (ekskutif), parlemen, hingga Dewan Kebijaksaan, Dewan
Pengawas UUD, Dewan Ahli, angkatan bersenjata, dan Lembaga Penyiaran RII (IRIB). Dalam
pertemuan Ahad 19 Juli 2000 ini, mula-mula Presiden Iran Sayid Muhammad Khatami
menyampaikan kata sambutan yang mengupas keagungan pribadi Imam Ali dan membahas berbagai
persoalan dalam negeri RII. Setelah itu, Rahbar menyampaikan pidato panjang lebar tentang
reformasi di Iran serta obsesi AS dan konco-konconya untuk menggulingkan Iran melalui
strategi yang pernah digunakan untuk memporak-porandakan adi daya Uni Soviet. Berikut ini
adalah petikan pidato beliau.
"Saudara dan saudari sekalian, para
pejabat dan para pimpinan pemerintahan Republik Islam, saya ucapkan selamat datang. Ini
merupakan pertemuan yang sangat baik dan insyallah bermanfaat. Pernyataan Presiden Khatami
sangatlah baik, bermanfaat, dan menandakan adanya berbagai motivasi yang sangat besar.
Kita berharap, insyallah tema-tema yang beliau utarakan, khususnya bagian pertama yang
terfokus kepada sirah Amirulmukminin Ali as, selalu menjadi renungan untuk kita semua.
Tujuan pertemuan ini pertama-tama ialah membangun keharmonisan dan solidaritas. Betapa
baiknya jika dalam berbagai persoalan terdapat keselarasan dan kesepahaman, dan kalau toh
terdapat perbedaan cara dalam sejumlah persoalan, maka kesamaan hati akan menutupi
celah-celah yang ada.
"Kesamaan hati akan mudah dicapai dengan mengingat Allah SWT. Mengingat Allah akan
menjadi pelita hati manusia, menerangi hati manusia, dan menghilangkan debu-debu
permusuhan dan semangat egoisme dari hati manusia, serta menjadi tambatan yang akan
menentramkan hati yang guncang. Mengingat Allah akan selalu bisa digapai oleh hati yang
bersih, dan bukan hati yang ternoda dengan kotoran. Mengingat Allah sukar sekali dilakukan
oleh orang yang menodai hatinya sendiri. Dia tidak akan sukses dan tidak akan menemukan
jalan untuk memasuki wilayah suci Ilahi. Hati yang sudah tercemari dengan hawa nafsu, gila
kekuasaan, dan semangat permusuhan kepada hamba-hamba Allah, kedengkian, egoisme, dan gila
kepada harta benda tidak mungkin akan menemukan jalan untuk memasuki wilayah suci Ilahi,
kecuali jika dia menyucikan hatinya terlebih dahulu.
"Jika hati seseorang sanggup menghiasi dan mengharumkan dirinya dengan zikrullah,
maka Allah tentu akan mengabulkan keinginannya. Allah berfirman, Berdoalah
kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya. Tidak ada doa yang tidak mustajab atau
dikabulkan Allah. Mustajab di sini bukan berarti kehendak manusia pasti terpenuhi.
Mustajab bisa jadi keinginan manusia terpenuhi dan bisa jadi tidak terpenuhi karena
faktor-faktor dan demi maslahat-maslahat tertentu. Istijabah Ilahi ialah respon,
perhatian, dan inayah Allah. Istijabah Ilahi bisa berupa tidak terwujudnya keinginan yang
kita anggap akan menguntungkan kita, tapi pada hakikatnya justru merugikan kita.
"Kita berusaha untuk mengharumkan hati kita. Dewasa ini kita sangat memerlukan
penyucian hati. Saya pun lebih memerlukan pengobatan Ilahi ini, dan kita semua yang
mengemban tanggungjawab berat lebih memerlukannya ketimbang orang lain yang tidak
mengemban tanggungjawab ini. Pekerjaan kita sangatlah berat. Allah SWT sendiri memandang
Nabi Besar SAWW perlu beribadah dengan penuh jerih payah, menunaikan solat malam, menangis
dan merintih. Allah menghendaki demikian karena tugas Nabi sangatlah berat. Semakin berat
tugas seseorang, semakin perlu pula orang itu untuk memperkuat hubungannya dengan Allah.
Kalau kita bisa memperkuat hubungan ini, maka pekerjaan-pekerjaan kita terbenahi, jalan
akan terbuka untuk kita, pikiran kita akan terang, dan cakrawala akan cerah di depan kita.
Namun jika, kesulitan ini tidak kita pecahkan, maka pekerjaan-pekerjaan kita tidak akan
membuahkan hasil yang semestinya. Boleh jadi orang terlihat sukses dalam hal-hal terte!
ntu, namun tujuan kita tidak cukup hanya kesuksesan-kesuksesan duniawi. Tujuan manusia
yang bertauhid jauh lebih agung dari hanya sekedar tujuan dalam konteks alam materi. Dan
kalau kita punya tujuan dalam konteks alam materi, maka itu kita pandang sebagai
pendahuluan, jalan, dan jembatan untuk tujuan-tujuan yang lebih tinggi.
Mau tidak mau Anda harus melintasi jembatan dunia ini, namun Anda jangan berhenti
di jembatan ini.Tujuan harus lebih tinggi daripada keinginan-keinginan dalam bingkai alam
materi. Kita berharap semoga Allah memberi kita taufik untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
ini.
Saudara dan saudari yang mulia, sebagaimana yang dinyatakan oleh Presiden
Khatami, di negara kita terdapat berbagai potensi yang besar dan cakrawala yang
cerah.Namun, berbagai problema tentunya juga ada. Potensi-potensi ini harus dimanfaatkan
dan problematika harus diatasi. Dalam kondisi sekarang ini, masalah yang menurut saya
paling penting dalam dunia komunikasi kita ialah persatuan dan kesamaan hati.Iklim jangan
sampai keruh. Jika Allah memberikan taufik-Nya kepada para pejabat pemerintahan ini untuk
berjalan dengan kesamaan hati, maka sebagian besar persoalan akan teratasi. Kesamaan hati
di sini bukan harus berarti kesamaan pikiran. Metode dan cara boleh berbeda, tetapi jangan
sampai perbedaan ini dilandasi dengan jiwa permusuhan. Revolusi dan pemerintahan Islam
adalah peluang emas bagi upaya melakukan penyaringan mental dan kondisi pekerjaan negara,
dan peluang ini harus digunakan secara maksimal.
"Ada upaya-upaya tertentu untuk mempersepsikan masalah-masalah sekunder sebagai
masalah primer, atau mempersepsikan keinginan-keinginan yang bukan hakiki, atau yang
hakiki namun tergolong sekunder, sebagai masalah nasional yang prinsipal. Namun masalah
kita yang prinsipal bukanlah demikian. Masalah kita yang prinsipal ialah bahwa semuanya
harus menemukan jalan untuk mengokohkan pemerintahan, memperbaiki kinerja, menuntaskan
kesulitan, menjelaskan berbagai aspirasi dan tujuan yang ada kepada segenap lapisan
masyarakat, memanfaatkan besarnya daya kreativitas, dinamika, kehendak, motivasi, dan
keimanan rakyat, serta menempuh jalan ke arah cita-cita agung pemerintahan Islam yang
semuanya akan membawa kita kepada kebahagian. Inilah yang harus menjadi fokus perhatian
dan bahan renungan. Banyak tentunya pekerjaan yang harus kita lakukan. Kita memikul beban
tugas dan tanggungjaab yang besar. Masing-masing kita harus menunaikan tugas ini
semaksimal mungkin ! sesuai dengan kemampuannya.
"Dalam kesempatan ini saya akan utarakan apa yang terlintas dalam benak saya. Dan
itu ialah tentang bagaimana caranya kita untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada,
memerangi kebobrokan, dan menciptakan reformasi dalam arti yang sebenarnya. Hal ini sangat
penting, dan karena itu tepat kiranya jika semua orang yang memiliki kepedulian kepada
nasib negeri dan bangsa ini memfokuskan perhatian kepada masalah ini. Banyak orang yang
membicarakan soal reformasi, dan berusaha keras untuk reformasi. Apakah reformasi itu?
Manakah jalan untuk menggapai reformasi? Apa yang harus diprioritaskan dalam reformasi?
Ini semua adalah pertanyaan yang sangat penting.
"Pertanyaan penting lainnya sehubungan dengan ini ialah apa sebenarnya yang
diincar oleh musuh dalam propaganda-propagandanya menyangkut reformasi? Bukankah reformasi
ini milik kita?! Anda tahu bahwa propaganda dunia banyak terfokus kepada reformasi di
Iran. Apa sebabnya? Propaganda ini jelas berasal dari pusat-pusat tertentu yang tidak bisa
dianggap mengharapkan kebaikan untuk bangsa Iran. Bukankah adanya fasad, belenggu dan
kerusakan kondisi di negara ini tak lain adalah disebabkan oleh dominasi dan pengaruh
kekuasaan negara arogan Inggris yang kemudian disusul oleh AS?! Kekuatan manakah yang
telah menciptakan belenggu di negara ini? Kekuatan manakah yang telah membangun
instansi-instansi nasional dan pemerintahan yang berasaskan kefasadan di negara ini?
Tangan siapakah yang telah menaikkan Reza Khan ke puncak kekuasaan? Selama 50-an tahun,
siapakah yang telah melakukan propaganda yang paling tercela untuk menyeret bangsa ini ke
arah kebejatan,! kebebasan tanpa batas, ketidak percayaan kepada prinsip-prinsip moral dan
agama? Para pemuda kita sekarang ttahu menahu tentang pers pada masa Rezim Pahlevi. Namun,
Anda tentu mengingatnya. Pers yang fasad itu dipromosikan oleh siapa? Dari manakah pers
itu mendapatkan dana dan sorakan? Kepada siapa pers itu mencontoh kalau bukan kepada
kekuatan-kekuatan yang telah menciptakan dan memperkuat pemerintahan saat itu?
"Sekarang ini, kita memerlukan alasan mengapa kita melawan dominasi dan arogansi
pemerintah AS? Dan alasannya apalagi kalau bukan karena Rezim yang pernah berkuasa 50
tahun di Iran itu telah menghancurkan sumber daya manusia, keuangan, moralitas, dan
berbagai potensi yang kita miliki? Apa yang dihasilkan oleh Rezim Pahlevi untuk negara ini
selama 50 tahun? Bagaimanakah caranya dan sampai kapan kerusakan yang mereka ciptakan itu
bisa dibenahi? Siapakah yang membuat peluang untuk kerusakan ini? Siapakah yang membantu
dan mengarahkannya? Siapakah yang memperkuat badan inteljen saat itu? Siapakah yang
menentukan garis mereka? Anehnya, pemerintah AS dan Inggris, yang notabene pemimpin
mereka, politisi mereka, dan pusat media massa mereka, sekarang malah tampil membela apa
yang disebut reformasi dan kebebasan di Iran. Gelagat ini tentu akan membuat orang yang
berakal sehat akan berpikir dan bahkan akan menyadarkan orang yang tidak waspada.
Bagaiman! akah duduk persoalannya? Ini adalah satu persoalan yang amat vital dan
fundamental.
Sebagai orang yang sejak awal revolusi dampai sekarang telah mengalami berbagai
persoalan yang menyangkut pemerintahan ini beserta segala sisi dan berbagai kecenderungan
yang ada, saya mengenal banyak orang, mengenal retorikanya, dan tahu persis propaganda
media massa dunia. Dalam hal ini saya memperoleh kesimpulan yang ringkasnya ialah bahwa AS
membuat rancangan multidimensional untuk meruntuhkan pemerintahan republik Islam.
Rancangan ini merupakan rekonstruksi dari apa yang terjadi dalam kasus tumbangnya Uni
Soviet. AS berpikir untuk menerapkan rancangan ini di Iran. Inilah yang dikehendaki musuh.
Berbagai tanda dan buktinya sekarang ada dalam benak saya. Bukan hanya tanda, tetapi
bahkan terdapat bukti yang mencolok dalam pernyataan pemerintah AS. Dalam beberapa tahun
terakhir, kita bisa membuktikannya dari pernyataan-pernyataan mereka yang terkesan angkuh,
arogan, dan adakalanya tidak dipertimbanganya sebelumnya sebagaimana yang pernah m! ereka
katakan sendiri dalam suatu wawancara tertentu diamana mereka mengaku telah memberikan
pernyataan yang terburu-buru. Pernyataan-pernyataan mereka itu secara tegas membuktikan
bahwa mereka berimajinasi untuk merekonstruksi rancangan dalam peristiwa tumbangnya Uni
Soviet untuk disesuaikan dengan situasi di Iran. Rancangan ini ingin mereka terapkan di
Iran.
"Dalam beberapa kasus, AS telah tergelincir kepada kesalahan, dan ini tentu berkat
pertolongan Ilahi kepada kita. Dalam situasi genting, musuh-musuh kita terperangkap pada
pertimbangan-pertimbangan yang salah. Tetapi, ini bukan berarti mereka lantas bisa
meralatnya ketika saya sebutkan kesalahan-kesalahan itu, sebab kesalahannya terletak pada
pemahaman mereka di depan fakta-fakta yang ada. Berdasarkan kesalahan inilah program yang
mereka rangkai, karena itu mereka tidak akan berhasil. Mereka membuat program untuk
membela Rezim Pahlevi dengan mengerahkan segenap kekuatanya. Hanya saja, mereka salah
dalam memahami berbagai persoalan di Iran, dalam memahami rakyat, spritualitas, dan agama
di Iran. Karena itu mereka selalu kandas dan tetap akan kandas.
"Mereka salah dalam beberapa kasus. Pertama, Presiden Khatami tidaklah seperti
Gorbacev. Kedua, Islam tidaklah seperti komunisme. Kedua, pemerintahan Islam berbasiskan
kerakyatan dan bukanlah pemerintahan diktator dan proletariat. Keempat, Iran adalah negara
yang utuh sedangkan Uni Soviet terdiri dari wilayah-wilayah yang berbeda satu dengan lain.
Kelima, peranan pemimpin agama dan spiritual di Iran bukanlah main-main.
Kesalahan-kesalahan ini akan saya jelaskan nanti.
Saya akan singgung rancangan AS dalam kasus tumbangnya Uni Soviet. Gambaran yang
sekarang ada dalam pikiran saya sebagian besar berasal dari catatan yang saya tulis sejak
tahun 1991 tentang berita-berita mengenai kasus Uni Soviet. Dan tentu saja kemudian
catatan itu dilengkapi dengan berbagai informasi yang diperoleh para sahabat kami dari
berbagai sumber penting, baik orang-orang Rusia maupun orang-orang non-Rusia.
Informasi-informasi itu masuk kepada saya dan melengkapai catatan saya, tetapi tentu saja
sekarang saya tidak bisa menjelaskannya panjang lebar. Yang jelas ini merupakan peristiwa
besar. Ketika kita mengatakan rancangan orang-orang AS untuk meruntuhkan Uni Soviet, ada
tiga poin yang perlu kita utarakan di sisi kalimat orang-orang AS ini.
"Poin pertama ialah ketika kita mengatakan rancangan orang-orang AS, ini bukan
berarti negara-negara blok Barat tidak bekerjasama dengan AS dalam masalah ini. Barat dan
Eropa gigih bekerjasama dengan AS dalam proyek ini. Sebagai contoh, peranan Jerman,
Inggris dan sebagian negara lainnya terlihat sangat mencolok dan serius dalam kerjasama
ini. Poin kedua, tatkala kita menyebut rancangan AS bukan berarti kita akan mengabaikan
faktor-faktor internal yang meruntuhkan Uni Soviet. Sama sekali tidak demikian.
Faktor-faktor yang menyebabkan tumbangnya Uni Soviet juga ada pemerintahan Uni Soviet, dan
faktor-faktor inilah yang paling dimanfaatkan oleh musuh-musuh Uni Soviet. Apakah
faktor-faktor itu? Faktor-faktor itu ialah kemiskinan yang ekonomi parah, tekanan terhadap
rakyat, belenggu yang kuat, buruknya administrasi dan birokrasi. Di samping itu, di sana
sini juga terlihat faktor-faktor rasial dan kebangsaan. Poin ketiga, rancangan AS dan
Barat in! i bukanlah rancangan militer, melainkan rancangan yang pada tahap awal digarap
melalui publikasi yang sebagian besar berbentuk tabloid, spanduk, koran, film dsb. Dengan
memperhitungkan hal ini orang akan melihat bahwa sekitar 50 atau 60 persen pengaruhnya
berasal dari media massa dan sarana-sarana kebudayaan. Saudara-saudari yang mulia,
pertimbangkanlah dengan serius masalah serangan kebudayaan yang pernah saya kemukakan 7
atau 8 tahun silam. Serangan kebudayaan tidaklah main-main. Setelah faktor media
komunikasi dan propaganda, faktor kedua ialah faktor politik dan ekonomi, sedangkan faktor
militer sama sekali tidak berperan.
"Pada tahun 1995, ketika Gorbacev berada di puncak kekuasaan, dia menampilkan
slogan Perestroika yang ditempatkan dalam peringkat pertama, dan slogan Glasnost yang
diletakkan dalam peringkat kedua. Perestroika ialah rekonstruksi dan reformasi ekonomi,
sedangkan Glasnost ialah reformasi di bidang-bidang sosial seperti kebebasan berekspresi
dsb. Dalam satu dua tahun pertama, Gorbacev diserbu oleh berbagai pernyataan, analisis,
applaus, pengarahan, dan usulan, dan sedemikian berartinya Gorbacev sehingga
lembaga-lembaga pusat di AS menampilkan Gorbacev sebagai man af the year.
Ini terjadi justru di saat Perang Dingin. Sebelum Gorbacev, kalau di Uni Soviet terdapat
fakta-fakta yang bagus, niscaya AS akan segera mengingkarinya, dan bahkan menggempurnya
dengan propaganda. Namun kepada Gorbacev tiba-tiba AS mengambil sikap sedemikian rupa.
Rangkulan dan sorakan Barat inilah yang membuat Gorbacev terkecoh. Saya tidak bisa
mengklaim bahwa ! Gorbacev adalah orang yang sudah dibentuk oleh Barat atau
instansi-instansi CIA, sebagaimana yang diklaim sebagian orang di dunia. Saya sama tidak
menemukan adanya tanda-tanda sedemikian rupa, dan saya juga tidak memiliki suatu berita
dari balik layar tentang ini. Yang jelas, Gorbacev telah tertipu oleh pelukan, pencitraan,
penghormatan, apresiasi, dan applaus Barat kepadanya. Dia terlalu percaya kepada Barat dan
AS, tetapi dia tertipu. Dari karya tulisan Gorbacev yang berjudul Perestroika:
Revolusi Kedua, orang akan melihat tanda-tanda bahwa dia telah tertipu.
"Dalam keadaan sulit yang mencekik Uni Soviet saat itu, slogan-slogan ini
membahana. Sekitar tahun 1980 atau 1981, seperti yang saya tulis dalam catatan-catatan
saya, Gorbacev menghapus surat izin perjalanan dari kota ke kota lain di Uni Soviet. 73
tahun setelah terbentuknya Uni Soviet, yaitu setelah berakhirnya 30 tahun kStalin, 19
tahun masa kekuasaan Brezhnev dan seterusnya, diantara hal yang dilakukan Gorbacev dalam
kebijakan Glasnost-nya ialah penghapusan kewajiban membawa surat izin perjalanan tersebut.
Dalam kondisi seperti ini bisa Anda lihat bagaimana pengertian pikiran dan rancangan
masalah kebebasan berekspresi. Untuk rakyat, betapa mempesonanya ketika Gorbacev bicara
soal kebebasan berekspresi. Sepanjang masa Uni Soviet tersebut, koran yang paling penting
di seluruh Uni Soviet ialah koran Pravda yang merupakan harian umum, dan sebuah koran lain
yang berkaitan dengan kaum remaja. Beberapa koran spesial lain juga ada. Namun, sama !
sekali tidak terlihatnya adanya perkembangan jumlah surat kabar dan buku-buku yang
membahas macam-macam. Seorang penulis yang mengkritik sebagian saja dari dasar-dasar
komunisme akan kena cekal dan tidak bisa keluar dari Uni Soviet selama bertahun-tahun.
Orang-orang AS tentunya juga sering mempromosikan Gorbachev. Banyak hal yang mereka
katakan dan itu saya ingat sejak masa sebelum revolusi Islam Iran. Dalam keadaan
sedemikian ini, slogan tersebut dikumandangkan oleh Gorbachev. Walau demikian, mereka juga
telah melakukan kesalahan yang tidak ingin saya utarakan sekarang, karena sebagian
kesalahan itu akan terlihat dengan sendirinya di sela-sela pembicaraan ini.
"Setelah sekian lama, gelombang propaganda, kebudayaan, dan simbol-simbol Barat
seperti model pakaian, restoran Mc Donald dsb yang merupakan simbol-simbol AS, akhirnya
menemukan jalan di Uni Soviet. Apa yang saya katakan ini bukanlah pikiran seorang santri
yang berada di dalam posisi marginal. Saya sendiri membaca di majalah Time dan News Week
laporan-laporan tentang maraknya restoran-restoran Mc Donald di Moskow. Ini adalah berita
menarik dan merupakan irama pendahuluan untuk masukannya kebudayaan Barat dan AS di Uni
Soviet.
"Slogan yang dikampanyekan Gorbachev mencapai klimaknya selama dua tahun, tetapi
kemudian tiba-tiba seorang tokoh baru bernama Yeltsin muncul di samping Gorbachev. Peranan
Yeltsin sangat determinan dan kuat. Dia mengatakan slogan-slogan ini tidak ada gunanya
karena gerakannya lamban sehingga reformasi pun berjalan lamban. Kalau seandainya ada
orang pandai yang menggantikan Gorbachev, mungkin dalam 20 tahun reformasi itu bisa
dilaksanakan tanpa ada rasa cemas, sebagaimana yang terjadi di China. Tetapi kesabaran
inipun akhirnya hilang dari diri Gorbachev sehingga dia memecat wakilnya, Yeltsin. Namun,
media AS dan Barat tidak mendiskreditkan Yeltsin tetapi malah mengukuhkannya. Sekitar satu
tahun atau lebih, Yaltsin dipromosikan Barat dan AS sebagai tokoh reformis terkemuka yang
berpikiran cemerlang namun teraniaya.
"Salah satu hal yang dilakukan Gorbacev ialah mengatakan bahwa pemilu harus
diselenggarakan. Di negara ini, sejak masa pasca dinasti Tsar, pemilu sama sekali belum
pernah terjadi. Di zaman dinasti Tsar pun, pemilu diselenggarakan persis seperti pemilu di
Iran pada zaman Syah, dan kebetulan sejarah revolusi konstitusi mereka sama persis dengan
sejarah revolusi konstitusi Iran dengan selisih waktu hanya satu tahun. Pada masa dinasti
Tsar, majlis permusyawaratan nasional Duma hanya satu bentuk, persis seperti majlis
permusyawaratan nasional Iran pada masa kekuasaan Rezim Pahlevi. Setelah kaum komunis
muncul ke permukaan, majlis permusyawaratan tidak ada lagi, begitu pula halnya dengan
pemilu. Kemudian, setelah 73 tahun berlalu, untuk pertama kalinya pemilu diselenggarakan
di Republik Rusia, dan bukan di seluruh Uni Soviet. Kandidatnya adalah Yeltsin.Tokoh
radikal ini mendapatkan suara terbanyak sehingga sukses menjadi presiden. Dari sini ceri!
tanya mulai menarik. Dari tanggal 14 Juni 1991, yaitu saat Yeltsin menjadi presiden hingga
sekitar tanggal 22 hingga 23 Desember 1999, yaitu tanggal dimana Uni Soviet resmi
dinyatakan runtuh, waktu hanya berjalan sekitar 7 bulan. Jadi, beberapa tahun sebelumnya
hanya merupakan pendahuluan. Sebagian dari pendahuluan ini dipegang oleh Gorbachev, dan
ketika periode sejarah Gorbachev selesai, segalanya dilakukan Yeltsin. Pada masa kekuasaan
Yeltsin-lah program yang dicanangkan AS dan Barat berjalan cepat.
"Begitu Yeltsin menggapai kekuasaan, menjadi presiden Rusia, dan ketika dia
menjadi orang nomor dua di Uni Soviet, inovasi ada di tangannya. Pada tanggal 14 Juni
1991, Yeltsin remi menjadi presiden dan dua hari kemudian yaitu 26 Juni 1991, Presiden AS
menyatakan bahwa tiga negara republik di kawasan Baltik yaitu Latvia, Estonia, dan
Lithuania bukan lagi milik Uni Soviet, karena itu Uni Soviet harus membebaskan tiga negara
republik ini kemudian mengakui kemerdekaannya. Kalau tidak mengakui kemerdekaan ini, maka
AS akan membatalkan bantuan-bantuan yang pernah dijanjikannya. Beberapa lama kemudian,
Yeltsin menyatakan pengakuannya atas kemerdekaan tiga negara republik tersebut. Dua bulan
kemudian, untuk meningkatkan prestisnya, terjadilan kudeta yang menghebohkan di Uni
Soviet, sebuah kudeta yang sepenuhnya mencurigakan. Lensa televisi AS CNN dan lain
sebagainya aktif di Moskow dan terus meneropong Yeltsin. Televisi kita juga menayangkan
gambar ! yang diambil CNN. Kita melihat Yeltsin ada di atas tank dan meneriakkan yel-yel
ditengah masyarakat. Dia mengatakan tidak akan menyerah kepada para pelaku kudeta. Yeltsin
kemudian mendatangi parlemen, tetapi para pelaku yang bergabung di parlemen Duma sama
sekali tidak berbuat apa-apa terhadap Yeltsin. Mereka tidak berurusan dengannya, tetapi
malah mendatangi dan menangkap Gorbachev yang sedang menghabiskan hari-hari liburnya di
semenanjung Krimea. Yeltsin sendiri tetap meneriakkan slogan-slogannya serta menciptakan
berita-berita heboh di dunia. Tetapi banyak tentunya berita-berita yang tidak
merefleksikan fakta yang terjadi. Sejumlah tank muncul di jalan-jalan Moskow, tetapi tiga
hari kemudian menghilang. Dikatakan bahwa para pelaku kudeta sudah ditangkap. Hasil
peristiwa kudeta ini ialah bahwa Yeltsin yang tadinya adalah orang kedua akhirnya menjadi
orang nomor satu.
Negara-negara republik kemudian satu persatu menginginkan kemerdekaan. Ukrania,
misalnya, menyatakan ingin merdeka. Gorbachev menentangnya, tetapi Yeltsin menerimanya
sehingga setelah dua atau tiga hari kemudian Gorbachev pun ikut menerimanya. Dengan
demikian, benar anggapan bahwa kalau tidak ingin mundur, Gorbachev harus menampilkan
dirinya ke depan sambil mempertahankan slogan-slogannya. Atau kalau tidak demikian, maka
dia terpaksa harus mengikuti langkah Yeltsin karena propaganda dunia tidak memberikannya
kesempatan untuk mengatakan sesuatu kecuali seperti yang dikatakan Yeltsin. Peristiwa ini
disusul dengan mencuatnya masalah penyingkiran Gorbacev dari jabatan Sekjen Partai,
kemudian usulan pembubaran Partai Komunis, lalu diumumkannya kekandasan komunisme, sebuah
peristiwa yang membuat AS sangat terpesona, dan terakhir tersiarnya berita mengenai isu
pengunduran diri Gorbachev. Ketika itu, dalam sebuah wawancara, saat ditanya apakah dia
akan ! mengundurkan diri, dia mengatakan: Saya menantikan kedatangan Menlu AS ke
Moskow untuk saya lihat apa yang bakal terjadi nanti. Menlu AS kemudian mendatangi
Moskow. Namun, sebelum menghubungi Gorbachev, Menlu AS mengubungi Yeltsin, itupun
dilakukan di tempat pertemuan utama Istana Kremlin. Ini menandakan tamatnya riwayat
Gorbachev. Tiga hari kemudian Gorbachev mengundurkan dan keluarlah pengumuman bubarnya Uni
Soviet. Inilah rancangan AS yang penuh sukses di Uni Soviet. Sebuah adi daya, dengan
sebuah rancangan yang sangat cerdas, dengan mengeluarkan sedikit dana, dengan membeli
sebagian orang, dan dengan mengerahkan media propaganda, berhasil menyukseskan sebuah
rancangan 3 atau 4 tahun yang hasilnya dituai 6 atau 7 bulan dan telah menghancurkan
segalanya.
"AS tentunya masih ingin menjadikan Rusia sebagai Brazil kedua, tetapi itu tidak
kesampaian. Mengapa? Sebab Rusia memiliki bangsa yang tangguh dan kuat. Dari segi etnis,
rakyat Rusia adalah rakyat yang tangguh. Kemudian, kemajuan industrinya, senjata
nuklirnya, para ilmuannya, penelitian-penelitian, dan semua fasilitasnya layak
dipertimbangkan.
"Para perancang peristiwa-peristiwa tersebut sebermimpi untuk berbuat sedemikian
rupa di Iran. Mereka memang tidak berpikir bahwa kalau RII mengalami nasib seperti Uni
Soviet, maka Iran akan menjadi negara seperti Rusia. Yang mereka pikirkan ialah menjadikan
negara ini seperti pada masa kekuasaan dinasti Pahlevi, yaitu negara yang berada di urutan
ke-10 setelah Turki. Sebab mereka tahu bahwa di Iran tidak ada nuklir dan tidak ada
kemajuan ilmu pengetahuan sedemikian rupa. Iran tidak memiliki penduduk 300 juta. Iran
tidak sebesar Rusia yang sampai sekarang masih terhitung negara terbesar di dunia.
"Namun sekarang, apakah realitas tersebut? Perbedaan antara realitas dan hal-hal
yang mereka rencanakan seperti perbedaan antara bumi dan langit. Mereka telah berbuat
kesalahan besar. Saya benar-benar tidak rela dan tak akan pernah bersedia memaparkan nama
Khatami kita tercinta-seorang sayyid keturunan Rasul yang mulia dan mukmin, mencintai
ajaran-ajaran agama, mencintai Imam, dan pelajaran agama seperti kita semua - sebagaimana
yang dilakukan oleh Barat dalam membandingkan beliau dengan Gorbachev. Akan tetapi mereka
membandingkannya dan dengan tegas berkata bahwa di Iran pun telah muncul seorang
Gorbachev. Tentu saja tak boleh kita lupakan bahwa sayangnya sejumlah orang di dalam
negeri merasa senang dengan perbandingan tersebut. Mereka tidak menyadari bahwa itu adalah
penghinaan. Dan lebih lagi, mereka tidak menyadari konspirasi yang tersembunyi di balik
penghinaan tersebut. Saat ini saya tidak berurusan dengan para penyimpan niat jahat dan
mereka! yang memahami apa yang tengah berlangsung dan apa yang mereka inginkan agar
terjadi. Namun ada sejumlah orang yang sebetulnya bukan penyimpan niat jahat, tetapi
mereka tidak menyadari apa yang terjadi dan apa yang akan dilakukan oleh musuh.
"Perbedaan pertama ialah perbedaan antara presiden kita dengan Gorbachev.
Gorbachev adalah seorang cendikiawan yang kemungkinan besar bahkan tidak begitu meyakini
dasar-dasar Marksisme. Seorang yang sama sekali tidak menerima struktur Uni Soviet. Dia
sendiri mengatakan hal itu dengan berbagai bahasa. Tentu saja pada saat masih berkuasa, ia
tidak dapat menyatakan hal tersebut dengan tegas. Namun pada akhirnya ia mengetahuinya
juga setelah itu. Ia amat cenderung ke Barat. Kata-kata yang ia ucapkan adalah kata-kata
orang Barat. Hanya saja ia mengucapkannya dengan bahasa Rusia. Sedangkan presiden kita,
menganggap Republik Islam adalah agama dan keyakinan hatinya. Imam adalah kecintaan dan
teladannya. Ia adalah seorang ruhaniawan. Pada mulanya mereka (para musuh) di dalam
mimpi-mimpi indah mereka, mengucapkan banyak hal. Sampai sekarang pun, pejabat politik
tertinggi dengan dan yang paling mengganggu di antara mereka, masih saja mengatakan hal-!
hal tersebut. Namun sebagian mereka, sejak dua tahun terakhir, merasa ketakutan dan
berkali-kali di dalam propaganda mereka berkata: Tidak, yang ini pun (Khatami) sama saja
dengan mereka. Ia pun bagian dari para fundamentalis. Kebetulan mereka benar dalam
hal ini.
"Perbedaan kedua ialah bahwa Islam bukan Marsisme. Marksisme tidak diterima oleh
rakyat Uni Soviet. Memang komunisme adalah agama partai komunis Uni Soviet. Partai Komunis
Uni Soviet terdiri dari beberapa juta anggota, yang berhadapan dengan hampir 300 juta
penduduk Uni Soviet. Mungkin sekitar 10 juta atau 12 juta orang anggota partai Komunis Uni
Soviet. Anggota partai Komunis selalu menikmati berbagai fasilitas istimewa. Oleh sebab
itu bisa diperkirakan bahwa diantara sejumlah orang ini, hal yang pada tingkat pertama,
penting bagi mereka ialah fasilitas-fasilitas tersebut. Jadi, Marksisme bukan penentu yang
berperan sebagai agama bagi mereka. Islam adalah agama rakyat, cinta rakya dan dan Iman
rakyat. Islam ialah seruan dimana bangsa Iran yang besar ini mengirimkan orang-orang yang
mereka cintai, bagian tubuh dan belahan hati mereka ke medan perang demi membelanya. Dan
ketika jasad mereka yang berlumuran darah kembali, mereka bersyukur kepada Allah. Apakah
beliau tidak pernah melihat ayah dan ibu yang seperti ini? Setiap kita mungkin pernah
melihat ratusan kasus semacam ini. Hari ini pun ketika ayah dan ibu empat syahid datang ke
tempat kami, kalaupun mereka mengeluhkan beberapa hal yang mereka hadapi, namun mereka
merasa gembira bahwa putra-putra mereka syahid di atas jalan Islam. Bangsa ini dengan
segala wujudnya, setia terhadap Islam. Setelah 50 tahun usaha penghapusan agama, sebuah
bangsa melakukan suatu gerakan besar (revolusi Islam) di belakang Imam yang mulia, alim
agama dan panutan mereka, menegakkan pemerintahan Islam ini. Islam ialah suatu agama
dimana ketika nama dan benderanya telah berkibar di Iran, maka dimanapun seorang Muslim
yang tahu dan sadar akan merasakan memiliki identitas dan keperibadian serta kemuliaan.
Mereka menyamakan ini dengan Marksisime?!?! ....................... artinya: Syukur dan
segala puji bagi Allah yang telah menjadikan musuh-musuh kita orang-orang yang bodoh.
"Yang ketiga ialah pemerintahan Islam bukan pemerintahan komunis. Pemerintahan
Islam, pemerintahan yang masih segar, fleksibel, aktif dan merakyat. Suatu ketika saya
pernah katakan kepada Khatami bahwa tak ada satu pun pemerintahan di dunia, bahkan
negara-negara demokrasi Barat, di AS, di Perancis dsb - yang dapat mengaku sebagai
pemerintahan rakyat seperti pemerintahan kita. Karena di negara-negara demokrasi Barat
sejumlah orang pergi ke kotak-kotak suara dan memberikan suara mereka. Umpamanya, sebuah
partai berkata kepada Zaid bin Amr, berilah suara. Iapun, begitu kertas suaranya sudah ia
masukkan ke kotak suara, habislah perkara. Para pemilihpun, kadang kala mencapai 37 persen
dari para pemilik syarat pilih. Umpamanya di dalam pemilihan terakhir di AS, sekitar 37
persen para pemilih, dan tidak pernah lebih daripada itu. Tidak pernah mencapai 67 persen
dan 70 persen sebagaimana kalian lihat di dalam pemilihan presiden dan parlemen. Baik
parl! emen ke 5 maupun ke 6. Akan tetapi di Iran tidak seperti itu. Disini rakyat
mencintai para pejabat. Hubungan diantara mereka adalah hubungan cinta kasih. Bukan
sekedar hubungan pemberian suara.
"Di sepanjang 70 dan beberapa tahun pemerintahan Uni Soviet, sampai sebelum
pemilihan Rusia akhir-akhir ini, satu pun pemilihan umum tak terjadi. Tetapi kita selama
21 tahun, telah melaksanakan 21 kali pemilihan. Apakah keduanya dapat dibandingkan? Di
sana, kehidupan para anggota tingkat proletariat adalah kehidupan Istana Kremlin. Akan
tetapi di sini, kita duduk di atas karpet. Dan kita berbangga dengan itu. Di sini, para
pejabat negara - mereka yang mampu - tekad dan kebanggaan mereka ialah bahwa mereka selalu
mendekatkan diri kepada kehidupan rakyat. Di dalam pemerintahan Uni Soviet, ketika Stalin
berkuasa, selama dia belum mati, tak ada satupun jalan lain untuk mengabadi
kediktatorannya. 30 tahun ia berkuasa, sampai pada akhirnya, oleh karena suatu peristiwa
atau tanpa peristiwa, atau karena meminum minuman keras Rusia, ia meninggal. Kemudian
taruhlah, Khruschev datang. Setelah itu Breznev pun berkuasa. Setelah 18 atau 19 tahun
memerint! ah, Breznev pun meninggal, dan orang lain datang berkuasa. Pemerintahan ini,
dengan pemerintahan RII yang berdiri di atas pemilihan-pemilihan dan pendapat rakyat, dan
setiap 4 tahun mengadakan pemilihan sekali untuk parlemen dan untuk presiden, sangat
berbeda.
"Di tingkat kepemimpinan tertinggi (rahbari)-nya pun
lebih tinggi daripada mereka, karena kepemimpinan tertinggi di Iran adalah kepemimpinan
maknawi yang memiliki komitmen maknawi. Para ahli yang duduk di Dewan Kepemimpinan serta
rakyat berharap darinya agar tidak melakukan satu pun perbuatan dosa. Jika dia berbuat
dosa, maka tanpa perlu dijatuhkan dia sudah terjatuh dengan sendirinya. Kata-katanya tidak
lagi bersifat hujjah baik berkenaan dengan dirinya maupun rakyat. Pemerintahan yang
sedemikian fleksibel, hidup, aktif, dan berkembang, dapatkan diperbandingkan dengan
pemerintahan yang tertutup, kaku, diktator, dan proletariat?
"Kekeliruan mereka berikutnya berkenaan dengan
negara kita, Iran adalah negara yang satu. Bahkan bagian-bagian tertentu yang pada
beberapa abad silam telah terpisah dIran, jika ditanya lubuk hati mereka, mereka ingin
bergabung dengan kita. Hati mereka ingin bersatu dengan induk mereka. Ini dimana dan Uni
Soviet dimana? Sepuluh atau sebelas negara disatukan dengan peniti atau dengan
cambuk. Lalu dikatakan semua itu sebagai satu negara. Maka jelas sekali, setelah cambuk
tak lagi berperan, pecahlah mereka...."
"Tentu terdapat sejumlah orang berusaha memperkecil
peranan penting faktor persatuan bangsa Iran yang kokoh, yaitu iman Islami. Akan tetapi
mereka tidak akan mampu, karena negara dan bangsa Iran adalah satu padu. Memang,
keterpaduan ini adalah karena sejarah, geografi, adat istiadat, dan kebudayaan. Namun yang
terpokok ialah karena agama dan masalah kepemimpinan yang telah menyatukan bagian-bagian
bangsa ini, dan semuanya merasakan keterpaduan ini.
"Pemimpin tertinggi memiliki tanggungjawab.
Tanggungjawab pemimpin ialah menjaga pemerintahan dan revolusi. Pengelolaan negara berada
di atas pundak kalian, saudara-saudara para pejabat. Setiap kali mengelola negara ini di
tempatnya masing-masing. Sedangkan tugas utama pemimpin ialah mengawasi agar jangan sampai
terjadi ketidak harmonisan di dalam bagian-bagian yang ada sehingga tidak akan muncul
ancaman bagi pemerintahan, Islam, dan revolusi. Dimana pun ketidak harmonisan ini muncul,
disitulah kehadiran pemimpin. Kepemimpinan ini bukan pribadi tertentu, bukan seorang
manusia, seorang santri, seorang Ali Khamenei, ribuan Ali Khamenei lain. Bukan demikian.
Kepemimpinan ini adalah sebuah topik, kepribadian, sebuah hakikat yang bersumber kepada
iman, cinta, dan semangat rakyat. Ia adalah sebuah kehormatan. Ratusan orang seperti Ali
Khamenei telah mengorbankan jiwa dan kehormatannya di atas jalan hakikat ini. Saya ini
tidak berarti apa-apa. Imam kita yang mulia pun (Imam Khomaini) yang merupakan
pemimpin setiap hati bagi bangsa ini dalam arti yang sebenarnya- juga demikian. Beliau pun
bersedia mengerahkan kemuliaannya demi mempertahankan pemerintahan dan kepemimpinan
pemerintahan ini.
"Saya meyakini bahwa reformasi adalah sebuah
realitas yang urgen dan mesti dilaksanakan di negara kita. Reformasi di negara kita
dilakukan bukanlah karena faktor keharusan untuk membebani seorang pejabat tertentu dengan
tuntutan-tuntutan yang keras supaya melakukan reformasi dalam segala bidang.Bukan
demikian. Reformasi adalah bagian dari esensi revolusi dan keagamaan sistem pemerintahan
kita. Kalau reformasi tidak dilakukan untuk melakukan pembaharuan demi pembaharuan,
pemerintahan kita akan rusak dan berjalan tanpa arah. Reformasi adalah sebuah kewajiban.
Adapun dimanakah sasaran-sasaran reformasi, ini adalah pembahasan lain. Reformasi pada
prinsipnya adalah sebuah pekerjaan yang wajib dilaksanakan. Kalau reformasi tidak
dilakukan, niscaya kita terbentur pada hasil-hasil yang sebagian sangat menyulitkan kita
seperti yang ada sekarang. Harta negara akan terbagi secara tidak adil, orang-orang yang
baru menjamah harta kekayaan di sana sini akan mendominasi sistem ekonomi masyarakat tanpa
belas kasih, kemiskinan akan merajalela, kehidupan akan sulit, sumber-sumber kekayaan
negara akan digunakan secara tidak benar, akal budi akan kabur, dan pikiran yang masih
tersisa tidak bisa digunakan secara maksimal. Namun, jika reformasi dilaksanakan, maka
puluhan malapetaka seperti ini tidak akan muncul. Dengan demikian, masalah pertama ialah
bawa reformasi adalah suatu keharusan. Masalah kedua ialah keharusan untuk menentukan
definisi reformasi yang jelas untuk kita dan masyarakat agar kita bisa dengan mudah
memberikan gambaran tentang tujuan akhir reformasi yang hendak kita capai dan agar semua
orang tahu manakah tujuan yang akan mereka gapai."
"Gorbachev mengetahui adanya berbagai kecacatan dan
problematika, tetapi masalahnya dia tidak memiliki konsep yang jelas tentang apa apa yang
harus dia lakukan, dan kalau toh dia memilikinya masyarakat tidak mengetahui konsep itu.
Atas dasar ini, kalau reformasi tidak diberi definisi yang jelas, niscaya model-model lain
yang dipaksakan kepada kita akan dominan, persis seperti yang terjadi di Uni Soviet karena
mereka (masyarakat Uni Soviet) tidak tahu apa yang harus mereka kerjakan sehingga mereka
mencontoh model-model di Barat secara membuta. Pemimpin agung kita (Imam Khomaini), dengan
kepiawaiannya telah menemukan titik-titik kelemahan ini pada mereka. Karena itu dalam
suratnya kepada Gorbachev, Imam Khomaini telah mengingatkan masalah ini. Beliau
menuliskan, Jika Anda ingin menyelesaikan kesulitan ekonomi sosialisme dan komunisme
dengan cara berlindung kepada pedoman kapitalisme Barat, maka penderitaan masyarakat Anda
bukan hanya tidak akan ter! obati, tetapi bahkan akan datang orang-orang lain untuk
menebus kesalahan Anda. Sebab sekarang ini, kendati marxisme memang membentur kebuntuan
dalam sistem-sistem ekonomi dan sosialnya, namun dunia Barat juga membentur keadaan yang
sama tetapi dalam bentuk yang lain. Karena inilah saya berkali-kali mengatakan bahwa
Imam Khomaini adalah seorang filsuf yang hakiki. Di saat hiruk pikuk media massa dunia
sedang berlangsung, Imam Khomaini telah memperlihatkan titik prinsipal tersebut. Sekarang
ini, sebagian pejabat, terutama Presiden kita yang terhormat, sudah berkali-kali
menegaskan bahwa reformasi kita adalah reformasi yang Islami dan sesuai dengan nilai-nilai
revolusi, dan tujuan kita ialah mencapai madinatunnabi."
"Masalah ketiga ialah reformasi harus dikemudikan
oleh satu pusat yang kokoh dan sabar agar keadaan bisa dikontrol. Betapa banyak pekerjaan
yang sebenarnya bisa dilakukan dengan baik dan aman dalam kurun waktu 10 tahun, tetapi
jika dilakukan dalam masa 2 tahun malah akan menghasilkan berbagai kerusakan yang tidak
bisa diperbaiki. Ibarat kendaraan yang dikebut di jalanan yang sulit dan berbahaya, aneh
jika kendaraan ini tidak menabrak atau mengalami kecelakaan. Jadi harus ada sentral yang
brialian, kuat, dan sabar agar gerakan yang hendak dilakukan tidak sampai melebihi batas
kecepatan, dan agar semua pekerjaan bisa dilaksanakan dengan pertimbangan yang benar. Di
Uni Soviet, ketika pekerjaan ini mulai dilakukan, terbukalah pintu-pintu perfilman,
buku-buku, surat-surat kabar, mode-mode pakaian, dan model-model Barat lainya. Keadaan
sedemikian ini sangat membahayakan."
"Kemudian Anda perlu memperhatikan peranan media
massa. Media massa memiliki tanggungjawab. Media massa memiliki peranan vital. Pembahasan
tentang surat kabar dan pers bukanlah pembahasan tentang kebebasan. Sebagian orang tidak
menghendaki adanya makna kebebasan untuk kita. Namun kita tahu arti kebebasan. Jantung
kita sendiri juga berdetak untuk kebebasan. Yang dimaksud dengan kebebasan tentunya ialah
kebebasan berekspresi dan berpikir. Toh demikian, jika Anda, sesuai dengan tugas Anda,
menutup sebuah toko yang memperdagangkan barang-barang selundupan, maka si pemilik toko
tidak berhak mengatakan bahwa Anda menentang kebebasan untuk bekerja dan mencari
penghasilan. Duduk persoalannya bukanlah kebebasan bekerja dan mencari penghasilan.
Bekerja dan mencari penghasilan memang bebas, tetapi yang dilarang ialah penjualan barang
selundupan. Jadi duduk persoalan bukanlah kebebasan berpendapat dan berpikir. Berpendapat
dan berpikir memang bebas! , tetapi yang dilarang ialah tindakan meracuni dan menyesatkan
pikiran orang lain, apalagi di saat situasi negara sedang sensitif seperti sekarang ini.
Saya sudah berkali-kali mengatakan kepada para pejabat urusan propaganda negara, di saat
Anda memiliki kemampuan dan kekuatan untuk melawan serangan propaganda musuh, maka orang
yang paling banyak terjun di bidang pengembangan pers, surat kabar, buku, film, dan lain
sebagainya adalah saya sendiri. Tapi coba Anda katakan, sudah berapa filmkah yang Anda
produksi untuk mengimbangi film-film yang menggoyang dasar-dasar kebudayaan, keyakinan,
agama, spirit revolusi, dan semangat pengorbanan dan syahadah masyarakat. Inilah yang
membuat saya merasakan adanya bahaya. Kita tentunya harus berpikir mengenai pekerjaaan
prinsipal dan jangka panjang kita untuk memproduksi apa yang membawa kebaikan. Tetapi,
hingga kebaikan itu datang, saya tidak bismenerima datangnya banjir lumpur kotor yang akan
menenggelamkan para pemuda, kaum rema! ja, dan berbagai lapisan masyarakat. Orang-orang
yang mendapat sorakan dan dididik oleh musuh menggunakan segala cara untuk menghadapi
ideologi revolusi Islam, dan kalau seseorang yang menentang mereka, maka orang itu akan
segera dituding dan difitnah. Mereka katakan bahwa di sini tidak ada kebebasan, tidak ada
logika, dan tidak ada birokrasi negara. Anda harus memperhatikan peranan media massa. Ini
sangat penting.
"Masalah keempat ialah tentang pemeliharaan struktur UUD di bidang reformasi.
Dalam UUD, yang paling ditekankan ialah peranan Islam dan keharusan Islam untuk dijadikan
sumber dan pedoman bagi UU, pembentukan struktur, dan penentuan pilihan.Struktur UUD harus
dipelihara secara cermat.Coba Anda perhatikan bagaimana musuh memperlakukan UUD kita.
Mereka menolak bagian dari konstitusi kita dan menerima bagian lainnya. Di satu waktu
mereka berpegangan kepada konstitusi kita, tetapi di lain saat mereka mengutuk konstitusi
kita. UUD adalah sumpah agung nasional, keagamaan, dan revolusi kita. Islam yang merupakan
segalanya bagi kita mengkristal dalam UUD dasar kita. Pasal keempat UUD kita telah
menentukan segala sesuatu. Kalau dalam UU biasa dan bahkan dalam bagian lain dalam UUD
sendiri terdapat satu prinsip atau peraturan yang dalam pelaksanaannya ternyata menyalahi
keislaman, maka pasal keempat itulah yang akan menghukuminya. Pengertian menghuku! mi di
sini ialah pengertian yang sesuai dengan terminologi ilmu ushul di Hauzah Ilmiah
(pesantren).
"Masalah kelima ialah memerangi segala bentuk tindakan ekstrim dan radikal, karena
tindakan ini hanya akan memuluskan jalan musuh. Semua instansi pemerintahan harus
memerangi tipe-tipe Boris Yeltsin. Orang yang haus kekuasaan, tertipu, ambisius, dan
lengah jangan sampai diberi jalan untuk menyimpangkan gerakan reformasi dari jalur yang
sebenarnya serta menciptakan keadaan yang konfrontatif. Masalah keenam ialah berjuang
menghadapi intervensi asing dan jangan mengindahkan jari tulunjuk orang-orang Barat.
Mereka harus dicurigai. Dalam hal ini, masalah diplomatik dan hubungan luar negeri
tentunya merupakan masalah lain. Dalam diplomatik, seseorang akan memberi dan mendapatkan
sesuatu, menjalin kontrak, dan semua pihak bekerja, tetapi dalam masalah-masalah prinsipal
sistem pemerintahan, jari telunjuk asing harus ditatap dengan penuh kecurigaan, dan jangan
sampai seperti kondisi yang dialami Gorbachev. Mereka sama sekali tidak memiliki niat baik
da! lam hal ini. Dalam perang delapan tahun kita sudah menyaksikan seluruh negara Eropa
telah membantu Saddam. Prancis, Jerman, Inggris, Yugoslavia, dan Blok Timur bahu membahu
membantu Irak. Meski demikian, dalam dunia diplomatik kita sama sekali tidak pernah
mengatakan kita harus memutuskan dengan mereka karena mereka dulu membantu Saddam. Kita
tidak pernah mengatakan demikian karena dunia diplomatik adalah dunia lain.
"Kita sangat mendukung kebijakan politik détente yang dikemukakan dalam wacana
politik luar negeri kita. Ketegangan memang harus diredam, tetapi ini bukan berarti
seseorang harus percaya kepada mereka. Bukan demikian, karena mereka tidak percaya kepada
kita, maka kita pun tidak percaya kepada mereka.
"Masalah ketujuh ialah koordinasi reformasi dalam berbagai bidang. Bisa Anda
saksikan bahwa dalam sebagian bidang reformasi berjalan sangat rumit, sulit, dan lamban.
Contohnya di bidang ekonomi. Pekerjaan berjalan dengan sangat lamban, dan pembagian
pendapatan negara secara adil juga berjalan dengan sangat berat. Ini bukanlah pekerjaan
yang mudah. Pengentasan kemiskinan dan mengurus daerah-daerah miskin juga merupakan bagian
dari reformasi. Reformasi di bidang administrasi juga merupakan pekerjaan yang kompleks
dan berat. Ini akan berjalan begitu lamban. Adapun di bidang yang sama dengan program
glasnost-nya Gorbachev adalah pekerjaan yang gampang. Satu haripun izin penerbitan bisa
diberikan untuk 20 surat kabar. Tetapi ini adalah merupakan ketidak seimbangan, sedangkan
kita harus berjalan secara terkoordinir. Dan kita pasti akan berjalan langkah demi langkah
dengan penuh kesulitan. Kita berharap semoga apa kita katakan dan apa kita sim! ak
diridhai dan diterima oleh Allah SWT. Semoga pertemuan ini akan mendekatkan hati kita satu
dengan yang lain.
Wassalamualaikum.Wr.Wb.
Penterjemah: Moh.Moesa |
|