|
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah Tuhan
sekalian alam. Sholawat serta salam bagi junjungan, nabi, dan kekasih kita Abul Qasim
Mushthofa Muhammad. Begitu pula bagi keluarga suci beliau, khususnya Amirul Mu'minin Ali
bin Abi Tholib, Ash-Shiddiqah Ath-Thaahirah Fatimah Zahra, penghulu wanita sekalian alam,
Hasan dan Husein, penghulu pemuda surga, Ali bin Husein, Muhammad bin Ali, Jafar bin
Muhammad, Musa bin Jafar, Ali bin Musa, Muhammad bin Ali, Ali bin Muhammad, Hasan
bin Ali, dan Al Qaim Mahdi, para hujjahMu atas hambaMu, dan para pengaman bumiMu. Dan
sampaikan salam bagi seluruh pemimpin kaum muslimin, pelindung kaum mustadh'afin, dan
penebar hidayah bagi orang-orang mu'min.
Kami wasiatkan kalian semua wahai
hamba Allah, saudara-saudari sekalian yang mulia dengan taqwa. Pada khotbah kali ini taqwa
yang menjadi perhatian kami adalah tafakkur, ketelitian berfikir, dan kesadaran.
Beberapa kasus yang terjadi pada
minggu terakhir ini, adalah kasus yang layak untuk diperhatikan. Kalaupun kehadiran kalian
dengan penuh kekuatan merupakan pukulan yang keras terhadap para konspirator, dan kalaupun
para personel jajaran pemerintah -benar-benar- telah melaksanakan tugasnya dengan baik,
namun selama kasus-kasus seperti ini tidak dipahami dengan benar, sementara rakyat dengan
penuh kesadaran dan keberanian siap membela dan menjunjung tinggi kebenaran, maka setiap
saat bisa menjadi mangsa para konspirator. Karena itu setelah berlalu 2-3 minggu dari
terjadinya kasus ini, kami akan berusaha untuk menyingkap beberapa hal yang barangkali
akan lebih memberikan kejelasan bagi kita.
Yang paling membahayakan dari
seluruh yang terjadi itu adalah fitnah. Fitnah adalah kasus yang rancu dan simpangsiur
sehingga tidak lagi dapat dibedakan antara yang musuh dan teman, antara yang memang masuk
ke arena dengan tujuan tertentu, dan dari mana mereka bergerak. Kasus-kasus fitnah semacam
ini haruslah dipadamkan dengan penjelasan. Setiap muncul sebuah kejelasan maka fitnah
tersebut akan sirna. Setiap tempat dimana disitu ada pembicaraan, teror, dan penuduhan
tanpa tujuan, maka orang-orang yang menginginkan fitnah akan bangga karena kondisi telah
ramai dan siap untuk hal itu, maka dari itu rakyat kita selama 20 tahun ini syukur
alhamdulillah dalam berbagai masalah selalu muncul dengan penuh kesadaran. Dalam kasus
inipun mereka harus dapat menganalisa dengan penuh kesadaran. Oleh karena itu kami akan
menyampaikan dalam khotbah ini beberap hal yang lazim untuk disampaikan.
Sebenarnya sudah lama pusat-pusat
penting yang memiliki permusuhan dengan rakyat kami menunggu meletusnya sebuah kejadian di
Iran. Hal itu nampak jelas dalam berbagai pembicaran mereka. Pada tahun yang lalu ketua
CIA menulis dalam sebuah laporannya, bahwa pada tahun 1999 M kita menunggu sebuah kejadian
besar yang tidak ada tandingannya sejak 20 tahun yang lalu di Iran. Yaitu sejak kemenangan
revolusi. Sebenarnya hal ini menunjukkan pengetahuan mereka yang berada di balik tabir.
Sebagian dari mereka yang lari dari Iran dan menjalin kerjasama dengan musuh, serta
berliindung kepada Amerika juga mengungkapkan pembicaraan yang hampir sama dengan
pembicaraan di atas. Salah seorang dari mereka -seperti yang diberitakan dalam berbagai
sumber berita - mengatakan:"Kita semua pada tahun yang akan datang akan kembali ke
Iran". Itu semua merupakan mimpi baik yang mereka saksikan dalam tidur mereka, dan
merupakan mimpi yang tidak perlu tafsiran.
Dari situ jelaslah, bahwa
orang-orang zionis dan Amerika, serta pusat-pusat asli kekuatan sedang memikirkan
terjadinya sebuah kejadian di Iran. Mereka juga meramalkan lahan yang cocok untuk hal itu,
misalnya; incom minyak negara yang turun sampai lebih dari setengah atau bahkan sampai
sepertiga. Begitu pula problem ekonomi negara, sedikitnya incom rakyat. Semua itu
merupakan hal yang membahayakan bagi sebuah negara.
Dari sisi lain sebagian dari
wartawan asing yang datang ke Iran dalam berbagai kesempatan mewawancarai orang-orang yang
seperti mereka, kemudian mengirimkannya dengan teleks, seperti misalnya, ada seorang
pemuda atau pemudi di salah satu tempat di Teheran mengatakan, bahwa ia sudah alergi
dengan Islam dan pemerintahan islam. Dengan hal itu semua mereka mengira, bahwa lahan
sudah siap. Pada saat yang sama sebagian koran telah menyebarkan impian dan harapannya,
dengan anggapan bahwa seluruh rakyat telah meninggalkan islamnya, dan itu semua mendorong
mereka untuk memikirkan dan merencanakan serta melaksanakan sesuatu.
Dalam masa satu atau satu setengah
tahun terakhir ini, terjadi beberapa kasus yangmana bagi seorang yang memiliki kesadaran
dan ahli berpikir, sulit untuk percaya, bahwa antara kejadian-kejadian tersebut tidak ada
hubungannya. Betul masing-masing terjadi dalam waktu yang berbeda, namun seorang yang ahli
berpikir dan menganalisa akan merasa, bahwa semua itu berhubungan.
Di satu sisi dilancarkannya perang
urat saraf terhadap Iran dan pemerintahan islam pada taraf propaganda internasional.
Selain radio-radia yang selalu melancarkan berita anti Iran seperti radio Amerika,
Inggris, dan Zionis, Amerika mengkhususkan sebuah radio untuk menyerang pemerintahan Islam
dengan nama radio kebebasan. Mereka juga menyediakan biaya sekitar 100 juta dolar untuk
itu. Sebagaimana mereka berusaha dengan berbagai cara untuk memaksa Eropa menerima
kehadiran stasiun radio tersebut di benuanya. Kemudian mereka mengatakan dengan jelas -dan
ini bukan analisa - bahwa tujuan radio ini adalah dalam rangka mengkonter aliran politik
tertentu di Iran. Ini semua mereka katakan dan kami mendengarnya sendiri.
Ketahuilah, bahwa salah satu yang
dapat merusak hubungan sebuah negara, sebuah masyarakat, dan sebuah keluarga adalah
isu-isu tidak berdasar. Di zaman dulu isu-isu itu disebarkan melalui satu, dua orang yang
menyebar di tengah-tengah masyarakat. Sekarang isu-isu itu disebarluaskan melalui
media-media seperti radio yang menyelewengkan berita, membesarkan yang kecil, dan
menyembunyikan hal yang penting. sejak satu, atau satu setengah tahun terakhir mereka
menyebarkan isu-isu anti republik islam Iran lebih dari yang sebelum-sebelumnya.
Dari sisi lain, mereka memberi
semangat "ular-ular" di dalam negri yang sebelumnya mendekam di liang
masing-masing, untuk unjuk keberadaan, keluar ke arena politik dan bersuara. Orang-orang
yang tepatnya disebut "K.O", lebih dari sekedar "bangkrut" secara
politis. Fenomena ini, pada awalnya cukup membawa tanda tanya, apa yang menyebabkan mereka
muncul kembali di kancah politik dalam negri?
Di lain pihak, melalui
tangan-tangan kotor dan hati-hati yang busuk, mereka mulai memilah-milah kelompok dan
garis politik dalam negri. Walaupun sebenarnya selera masing-masing kelompok politik itu
berbeda, namun mereka tidak saling membenci atau bermusuhan. Tujuan mereka (musuh) sangat
jelas dan dan mudah dimengerti, yaitu mengadu domba antar kelompok dan aliran sehingga
masing-masing kelompok menganggap kelompok lainnya sebagai musuh dan melupakan musuh luar
yang sebenarnya. Sebagaimana mereka juga mengobarkan api permusuhan antar kelompok.
Di sisi lain terjadinya beberapa
gerakan yang tidak pernah terjadi sebelumnya, seperti pembunuhan-pembunuhan yang tidak
jelas. Sungguh suatu hal yang mengherankan terjadinya pembunuhan beruntun, sehingga
menyebabkan kekhawatiran rakyat, para pejabat pemerintah, sebagaimana juga melemahkan
badan intelejen pemerintah, yang merupakan salah satu pusat keamanan dan kestabilan
negara. Sungguh senang mereka yang tidak mendengarkan radio-radio seperti ini sehingga
saraf mereka tidak terpolusi dengan berita-berita bohong dan tidak sesuai dengan
kenyataan. Namun bagi mereka yang telah mendengarnya, mereka akan tahu apa yang
dilancarkan oleh radio-radio asing dari berbagai berita, analisa, kontroversial, dan
kesempatan yang tidak benar yang mana yang mereka ambil dari kejadian ini semua, serta
pada akhirnya mereka akan mendapatkan campur tangan asing dan bekas jari-jemari mereka
dengan jelas.
Terjadinya bentrokan fisik antar
satu kelompok dengan kelompok yang lain, dengan cepat radio-radio yang sejalan dan seide
dengan musuh memberitakan, bahwa bentrokan itu dilakukan oleh aparat pemerintah, dengan
tujuan meresahkan dan mengotori imej masyarakat.
Di sisi lain adanya isu
perselisihan antar pejabat teras pemerintah, yangmana mereka sama-sama memiliki power dan
saling bermusuhan. Betul apa yang kita lihat di berbagai negara antar politikus terjadi
perselisihan dan permusuhan sampai ke tingkat mereka tidak enggan untuk melakukan
kejahatan apapun kepada lawannya, namun di negara kami -khususnya antar pejabat- kami
bersyukur alhamdulillah hal itu semua tidak terjadi. Apa yang mereka sebarkan itu hanyalah
isu-isu yang mereka buat sendiri. Ini adalah salah satu yang harus kita herankan dari mana
mereka mendapat sumber berita itu ? dan apa tujuan mereka di balik itu ?
Pada sisi lain semua badan yang
dapat meredam setiap terjadinya fitnahperlahan-lahan mereka lancarkan kepada mereka
tuduhan-tuduhan yang dapat menurunkan kredibilitas mereka. Misalnya pasukan pasdaran,
badan yudikatif, aparat keamanan, radio dan TV, sehingga pada saat keadaan membutuhkan
kehadiran mereka, rakyat tidak lagi menaruh kepercayaan terhadap mereka.
Dari sisi lain didirikannya sebuah
jaringan spionase di dalam negri, yang pada awal tahun ini ditemukan sebuah jaringan
spionase yang sangat membahayakan, yang terdiri dari beberapa orang Yahudi dan non yahudi
beretnis Iran. Perhatikanlah dua bulan setelah mereka ditangkap baru para pejabat Amerika
mengatakan, bahwa kami tahu penangkapan tersebut sejak hari pertama, cuma kami diam supaya
tidak menambah kesulitan bagi mereka. Lihatlah kalau memang tidak ada hubungan diantara
mereka, bagaimana mereka bisa tahu sejak hari pertama, sementara rakyat Iran sendiri masih
belum tahu ?!
Mereka sudah tahu hal itu dari
sejak hari pertama, namun setelah melihat segala usaha perantara mereka tidak berhasil,
mereka mulai mempertanyakan, mengapa Iran menangkap 13 orang Yahudi ? Para pejabat
negara-negara Eropa dan Amerika saling membicarakan 13 orang mata-mata tersebut via
telepon. Bukankah hal ini menunjukkan pentingnya masalah ?!
Perhatikanlah kejadian yang aneh
ini. Selama satu, satu setengah tahun terakhir kejadian-kejadian ini terjadi satu demi
satu. Secara lahirnya memang tidak berhubungan satu sama lain, namun jika seseorang
melihat kejadian-kejadian itu secara keseluruhan, maka dia akan melihat, merasakan bahwa
satu sama lain saling berhubungan.
Di sisi lain mereka juga merusak
pemikiran rakyat, dan menyibukkan para pejabat dengan masalah-masalah sekunder. Pada saat
yang sama mereka ciptakan jurang pemisah antara rakyat dan pemerintah, dan dipekerjakannya
para spionase. Pada akhir-akhir ini ada seorang warga Amerika yang mengeluh kepada para
pejabat Amerika atas tidak adanya kedutaan Amerika di Iran, sehingga dapat memantau dengan
benar apa yang terjadi di Iran. Dari sini jelaslah apa yang pada akhir-akhir ini selalu
digembar-gemborkan tentang akan dibukanya hubungan diplomatik dengan Amerika. Apa yang
mereka inginkan dari dibukanya kedutaan Amerika di Teheran ? tidak lain fungsi kedutaan
adalah sebagai spionase.
Dari semua kasus yang terjadi ini
kalau dihubungkan dengan apa yang disampaikan oleh ketu CIA jelaslah, bahwa apa yang
terjadi bukanlah suatu kebetulan, atau kejadian yang cuma direncanakan oleh 4 orang, namun
semuanya sudah direncanakan dengan matang sebelumnya.
Sekarang kalau kita mengandaikan,
bahwa kejadian semua ini diatur oleh mereka dari balik tabir, yang merupakan sebuah
pengandaian yang sangat dekat dari benak setiap orang. Mereka menunggu terjadinya sebuah
keributan di dalam negri. Mereka mengira, bahwa kehidupan ekonomi rakyat tidak baik,
rakyat tidak rela dengan pemerintahan Islam, putus asa dengan negaranya, mereka tidak akan
membela dan menjaga pemerintahan, para angkatan bersenjata sudah tidak mempunyai kekuatan,
badan intelejen sudah lumpuh, maka mereka merencanakan diledakkannya sebuah tong dinamit.
Hasil apa yang mereka harapkan dari kejadian ini semua ? minimalnya adalah meniadakan
keamanan dan kestabilan masyarakat. Coba kalian bayangkan kalau kejadian yang terjadi pada
hari Senin dan Selasa (11 dan 12 Juli) dimana mereka turun ke jalan dan membakar, serta
merusak bank dan beberapa toko, dan mobil itu tidak dipatahkan oleh aparat negara. Begitu
juga rakyat tidak turun ke jalan melakukan demontrasi besar-besaran dan tidak menghentikan
kerusuhan tersebut, apa yang akan terjadi ? Sepanjang tahun di berbagai tempat, di Teheran
atau di tempat-tempat lain akan terjadi kejadian serupa, baik di rumah, di toko, ataupun
di sekolah. Dengan demikian kamanan dan kestabilan negara akan sirna.
Apa yang kami sampaikan pada hari
senin pekan itu kepada seluruh rakyat Iran, bahwa tujuan musuh adalah merongrong keamanan
negara, pada saat itu pembakaran dan kerusuhan di jalan belum dimulai, namun sudah bisa
dibaca apa tujuan mereka. Mereka menginginkan rakyat tidak memiliki ketenangan ketika
melepas anak mereka untuk sekolah. Begitu juga setiap orang tua tidak bisa memastikan,
bahwa anak muda mereka yang di universitas Teheran atau lainnya akan dapat kembali ke
rumah mereka dengan selamat. Mereka menginginkan ketidakamanan di tempat kerja dan tempat
tinggal. Inilah rencana mereka. Mereka menunggu kejadian besar. Kemudian apa yang terjadi
? kejadian pahit di universitas Teheran.
Sebenarnya kami sampai saat ini
tidak dapat menarik sebuah kesimpulan yang pasti dalam beberapa hal dari kasus tersebut,
bagaimana dan dari mana mulainya ? namun bagaimanapun juga itu adalah sebuah kejadian yang
sangat pahit dan sangat sulit dibayangkan, bahwa itu terjadi secara tiba-tiba, artinya
dengan apa yang telah kami kemukakan, akan terlintas pada benak setiap orang 1000 macam
pertanyaan. Tak ada seorangpun yang mempercayainya sebagai kejadian biasa yang sering
terjadi. Namun kali ini yang menjadi korban, sekelompok mahasiswa madzlum yang benar-benar
menyebabkan setiap hati mengucurkan darah karena iba.
Beberapa orang dari mereka datang
menemui kami. Pada malam itu bagaimanapun kami berusaha untuk melupakannya, kami tidak
mampu melakukannya. Mereka adalah pemuda-pemuda yang baik, mu'min, jujur, penuh semangat.
Kebanyakan mereka dari kota-kota lain selain Teheran, seperti Isfahan, Khurasan, Yazd, dan
tempat-tempat lainnya, dan sebagian kecil dari mereka dari Teheran. Mereka datang menemui
kami, dan dari dekat kami bertatap muka dengan mereka, benar-benar menyayat hati. Alangkah
teganya musuh mengorbankan orang-orang seperti mereka, pemuda, mahasiswa, apalagi yang
memiliki sifat-sifat seperti ini. Mereka adalah unsur terbaik dalam sebuah negara. Dengan
melakukan ini semua musuh mengira bahwa ia telah melakukan sesuatu dan meraih tujuannya,
padahal harus diakui, bahwa mereka mengalami banyak kesalahan perhitungan.
Disini kami akan mengemukakan
berbagai kesalahan perhitungan mereka, kesalahan yang memang tidak mampu mereka benahi.
Kami menyampaikannya bukan dalam rangka koreksi sehingga mereka benahi, karena mereka
pasti tidak akan mampu atas hal itu.
Sebenarnya mereka memulai dengan
cara mengambil kesempatan dari kemarahan sekelompok mahasiswa universitas Teheran, yang
merupakan universitas induk di Iran, kemudian mereka masuk ke dalam barisan, dan mengubah
slogan-slogan ala kampus menjadi slogan-slogan anti pemerintah, sampai akhirnya menuju ke
jalan-jalan umum dan melakukan beberapa kerusuhan seperti yang telah kalian dengar.
Mereka mengira dengan begitu
mereka akan berhasil, namun aparat keamanan dengan sigap masuk arena. Mereka mengimpikan
pada saat serangan pertama, aparat keamanan tidak bisa berbuat apa-apa, namun yang terjadi
adalah sebaliknya. Kemudian setelah itu basij yang merupakan kekuatan asli rakyat dengan
koordinator pasukan pasdaran masuk ke arena dan memporakporandakan para pengacau laksana
meremas-remas kertas.
Keesokan harinya, dimana jutaan
rakyat di seluruh penjuru Iran dengan penuh semangat turun ke jalan. Sekalipun pusat-pusat
berita musuh berusaha untuk memperkecil jumlah mereka. Mereka berhasil memperkecil jumlah
demonstran di mata orang-orang luar negri, namun mereka yang di dalam negri seperti
Teheran, Isfahan, Syiraz, Masyhad, Tabriz, dan kota-kota lainnya, mereka melihat dengan
mata kepala sendiri, mungkinkah mereka dikelabui juga sehingga jumlah yang besar itu
nampak seperti kecil ???
Kesalahan pertama dalam
perhitungan mereka, adalah dalam menilai rakyat. Mereka mengira rakyat Iran sudah
melepaskan jauh-jauh Islam, revolusi, dan Imam. Mereka tidak memahami, bahwa rakyat inilah
yang dengan kekuatannya sendiri mampu menghadapi boikot Amerika dan antek-anteknya dalam
berbagai bidang. Begitu juga merekalah yang berhasil menumbangkan rezim yang bejat. Rakyat
Iran ini pulalah yang dengan perintah Imam (Khomeini Ra) turun ke jalan dan berhasil
menggagalkan percobaan kudeta yang dilakukan oleh orang-orang Amerika pada tahun 1979 dan
1981. Rakyat Iran adalah rakyat yang pada tahun 1982 berhasil menyingkap kelompok
munafiqin dan membuat mereka putus asa. Rakyat inilah yang terdiri dari aparat keamanan,
mahasiswa, pemuda, dan pekerja mampu menghadapi peperangan selama 8 tahun melawan seluruh
kekuatan materi dunia. Rakyat inilah yang selama 20 tahun pada setiap datangnya berbagai
macam konspirasi musuh, mereka turun ke jalan laksana sungai yang membasahkan yang kering,
dan membersihkan yang kotor. Mereka selalu siap di arena menjadikan musuh tidak berkutik.
Rakyat itu adalah rakyat ini, pemuda-pemuda ini. Generasi muda saat ini adalah generasi
Islam. Kesalahan mereka adalah ketika menganggap rakyat Iran sudah melepas Islamnya,
mereka tidak paham, bahwa rakyat Iran masih komitmen terhadap Islam, revolusi, dan
pemerintah. Rakyat Iran tahu betul nilai pemerintahan yang kuat dan laik ini, dan dengan
berpegang teguh dengannya mereka berusaha untuk menyelesaikan berbagai problemnya.
Rakyat ini adalah rakyat yang
tidak rela hidup di bawah kungkungan Amerika. Tidak seperti sebagian bangsa dan negara
lain yang rela hidup di bawah pemerintahan sebuah rezim, yang setiap akan melakukan urusan
besar maupun kecil, dia meminta izin dari Amerika. Ketika akan membuka atau memutuskan
hubungan diplomatik dengan negara lain, ia harus mendapatkan restu Amerika. Begitu juga
ketika akan memproduksi senjata. Beberapa hari yang lalu kami membaca sebuah berita, bahwa
ada sebuah negara telah diizinkan Amerika untuk meninggikan jangkauan senjata yang
diproduksinya. Rakyat Iran menyaksikan semua itu di dunia luar. Mereka tidak rela hidup
begitu. Rakyat Iran telah merasakan manisnya hidup dalam kebebasan, kemerdekaan, dan
kemuliaan. rakyat Iran juga telah merasakan pahitnya hidup di bawah kungkungan asing;
karena itu mereka tidak ingin lagi hidup di bawah kungkungan. Maka awal dari kesalahan
perhitungan mereka adalah salah dalam menilai rakyat Iran.
Kesalahan kedua adalah dalam
menilai mahasiswa. Mereka sendiri yang mengatakan dan menganggap, bahwa mahasiswa sudah
tidak lagi komit dengan pemerintah dan Islam, mahasiswa yang mana ? mungkin saja ada 4
orang mahasiswa putra-putri anak buah dan jongos kalian -sekalipun tidak jelas apakah
memang ada begitu ? namun kita anggap saja hal itu sebagai pengandaian - tetapi perlu
diketahui, bahwa mahasiswa selain empat orang tersebut adalah mahasiswa yang mu'min, penuh
kesadaran, dan cermat. Perhatikanlah ketika mereka merasa bahwa musuh sedang masuk arena
dan memaafaatkan keadaan, mereka semua berlepas diri dan mengatakan bahwa bukan kami yang
melakukan. Mahasiswa-mahasiswa itu adalah putra-putri kami bukan putra-putri kalian.
Mereka adalah putra keluarga ini. Senakal-nakalnya seorang anak dalam sebuah keluarga dia
tetap akan membela kehormatan keluarganya.
Lihatlah berapa banyak dari mereka
-baik dari universitas Teheran ataupun universitas-universitas lain diseluruh penjuru
Iran- yang maju ke medan laga dan gugur sebagai syahid. Ketika pasukan pasdaran pertama
dibentuk mayoritas mereka adalah mahasiswa. Begitu juga ketika digalakkan jihad sazandegi
(jihad dalam membangun) maka mahasiswalah yang berada di garis terdepan. Apa yang mereka
pikirkan tentang mahasiswa kita?
Kesalahan ketiga adalah kesalahan
dalam menilai persatuan para pejabat. Mereka mengira isu-isu perselisihan yang mereka
tebarkan benar-benar terjadi. Persis seperti yang disebut dalam sebuah cerita, bahwa
seorang ayah yang ingin menjauhkan anaknya darinya, dia katakan padanya bahwa disana ada
undangan. Ketika anaknya pergi, diapun pergi sambil mengatakan: jangan-jangan memang ada
betulan ?!. Dalam hal ini mereka sendiri yang menyebarkan isu dan mereka sendiri pula yang
meyakini, bahwa para pejabat saling berselisih. Tidak, "tuan" mereka tidak
saling berselisih. Pada hari selasa sore pekan itu para pejabat teras mengadakan pertemuan
dengan kami. Diantara mereka hadir badan executif, legislatif, dan yudikatif. Sebagaiman
juga hadir ketua majma' tasykhish maslahat (badan konsultan) para mentri, dan badan
intelejen. Dalam pembicaraan mereka, kami perhatikan semuanya satu kata, satu tujuan dan
satu keinginan. Beginilah keadaan mereka. Kalian (musuh) sendiri yang duduk merangkai dan
meracik isu, kemudian berdasarkan atas hal itu kalian menghukumi dan mengambil sikap.
Kami tahu, bahwa apa yag kami
sampaikan telah dipahami oleh seluruh rakyat Iran, namun kami mengulanginya supaya mereka
senang dan gembira. Begitu pula kami sadar, bahwa musuhpun memahaminya, namun kami
mengulanginya demi membuat mereka semakin marah dan panas. Semua tahu, bahwa seluruh
pejabat teras pemerintah -khususnya presiden yang mulia- dalam kasus ini 100% mendapatkan
kepercayaan kami. Dengan tegas kami membela dan melindungi seluruh pejabat pemerintah,
tiga badan utama pemerintah, sebagaimana kami tegaskan bahwa kami mendukung dan melindungi
pribadi presiden. Kalaupun ada kesalahan yang dilakukan oleh aparat pemerintah, maka kami
langsung menyampaikan tegoran tersebut kepada pribadi presiden, dan kami yakin beliau akan
membenahinya. Beginilah sebenarnya yang terjadi diantara kita, namun musuh memiliki
presepsi yang lain.
Kesalahan keempat adalah kesalahan
menilai kelompok politik dalam negri. Mereka memiliki presepsi yang salah. Mereka mengira
masing-masing kelompok satu sama lain saling cakar-cakaran dan siap untuk berseteru sampai
titik penghabisan. Ini merupakan kesalahan mereka yang lain. Buktinya, mereka melihat
sendiri, bagaimana semua kelompok dan aliran politik turun ke jalan pada hari Rabu pekan
itu. Disini sudah tidak ada lagi kelompok kanan dan kiri. Sebenarnya kami sendiri tidak
suka dengan dua kata tersebut, namun mereka yang menamakannya demikian. Ini adalah satu
lagi dari kesalahan mereka.
Kesalahan kelima adalah kesalahan
menilai orang-orang yang bekerja sama dengan mereka. Mereka duduk di jauh sana dan
menyangka, bahwa orang-orang bayaran mereka mampu membentuk sebuah jaringan yang kuat,
sehingga ketika mereka turun ke jalan tak ada satu kekuatanpun yang dapat mematahkan
mereka. Disini mereka salah lagi. Mereka terlalu banyak mengeluarkan biaya untuk
menggalang kekuatan mereka, padahal mereka lalai, bahwa uang yang mereka berikan kepada
orang-orang bayaran mereka -seperti biasa- lebih banyak dipergunakan untuk kepentingan
pribadi. Mereka tidak sadar bahwa dengan datangnya basij , dan kehadiran rakyat, mereka
untuk kedua kalinya laksana serangga yang harus cepat-cepat kembali ke sarangnya.
Kesalahan keenam adalah kesalahan
memperhitungkan kekuatan aparat. Mereka tidak mengira aparat keamanan dan badan inteljen
dengan berbagai tugas dan tanggung jawab yang ada di pundaknya, mampu untuk masuk ke arena
dengan penuh kekuatan. Sebagaimana yang kami kemukakan sebelumnya, mereka mengira, bahwa
sudah tak ada satu kekuatanpun yang tersisa. Karena kesalahan mereka inilah Allah Swt
menimpakan kegagalan yang pahit bagi mereka.
Begitu juga para kekuatan asing
melakukan kesalahan, ketika mereka terlalu cepat bersenang ria dan menentukan sikap.
Orang-orang yang setiap harinya meneriakkan hak-hak asasi manusia, di saat melihat perusuh
sedang merusak dan membakar toko, bank, dan mobil, mereka memperkenalkannya sebagai rakyat
Iran dan kelompok yang reformis. Dengan demikian jelaslah apa yang mereka maksudkan dengan
kata reformis, reformasi seperti itulah yang mereka inginkan. Mereka tidak
memeperhitungkan dan tidak menganggap orang-orang yang turun ke jalan pada hari Rabu
(pekan itu) dalam rangka menunjukkan sikap anti pada para perusuh, sebagai rakyat Iran,
namun mereka memperkenalkan para perusuh itu sebagai rakyat Iran. Sebuah kesalahan yang
nyata. Seandainya sehari , dua hari mereka menutup rapat mulut mereka sejenak, tentunya
mereka tidak akan menanggung malu seperti ini. Namun hampir smua mereka telah berkomentar,
sekalipun politikus Amerika yang satu itu, yangmana ia mengatakan, bahwa tidak akan
berkomentar, namun ia tidak mampu menahan mulutnya, dan pada akhirnya iapun berkomentar
dan menunjukkan perlndungannya untuk para perusuh. Para antek-antek zionis baik di
parlemen berbagai negara Eropa atau non Eropa, termasuk sebagian negara tetangga juga
tidak mampu untuk menahan diri tidak berkomentar.
Saudara-saudariku yang mulia!
rakyat Iran yang besar! simbol keagungan dan kekuatan Islam di zaman ini! wahai generasi
muda! wahai hati-hati yang penuh iman! wahai jiwa-jiwa yang penuh semangat! kenalilah
tangan Tuhan dalam kasus ini. Sungguh salah jika seorang mengira, bahwa turunnya rakyat
Iran ke arena, atau kekuatan kaum mu'min yang mucul dengan jelas dalam kasus ini adalah
berkat perkataan si fulan. Tidak , Fulan siapa ? Saya ini siapa ? begitu juga orang yang
seperti saya. Ini semua terjadi berkat kekuasaan dan kehendan Allah Swt. Ini adalah
keagungan dan kekuatan yang mana dengannya rakyat Iran selama 20 tahun berhasil dalam
menghadapi berbagai musuh, dan akan jaya untuk selamanya. Adapun saya dan kalian harus
mengambil pelajaran dari kejadian ini semua. Setiap bangsa dan negara yang mampu mengambil
pelajaran dari setiap yang terjadi maka ia akan jaya dan berhasil.
Kami disini akan mengemukakan
beberapa pelajaran yang telah kami catat, dan dengannya kami akan menutup pembicaran -
yang sudah berlangsung lama- ini. Pelajaran yang dapat diambil sangat banyak, dan untuk
semua golongan.
Pelajaran pertama adalah bagi
musuh, hendaknya mereka jangan berdiri melawan Islam, melawan sebuah pemerintahan yang
bersandar pada kekuatan jutaan rakyat, sungguh usaha mereka itu tidak akan membuahkan
hasil.
Pelajaran kedua untuk seluruh
rakyat yang mulia, hendaklah mereka mengenal dengan baik musuh kita - mereka (sebenarnya)
telah mengenalnya- Hendaknya mereka tahu bahwa senjata yang paling ampuh dan tinggi kita
adalah iman, persatuan, dan kesadaran. Pertahankanlah iman kalian! jagalah persatuan
kalian! Jika kalian lakukan hal itu, maka tak ada satu musuhpun yang akan mampu mengganggu
kalian.
Pelajaran ketiga bagi para
pejabat, hendaknya kalian sadar akan nilai rakyat ini. jadikanlah tujuan utama kalian
menyelesaikan problema masyarakat. Bagaimanapun kalian telah berusaha, namun masih ada
tempat untuk lebih lagi. Anggota majlis, badan yudikatif , aparat keamanan, dan semua
pihak sebisa mungkin hendaknya berkhidmat dan bekerja demi rakyat. Rakyat ini sangat
bernilai dan mulia. Ketahuilah bahwa pemerintahan yang ditopang oleh rakyat dari gunung
apapun akan lebih kuat.
Pelajaran keempat bagi para
mahasiswa. Wahai mahasiswa yang mulia! Perhatikanlah musuh sudah mulai memasukkan kalian
dalam perhitungan mereka. Walaupun dari sebelumnya sudah mereka lakukan itu, namun
sekarang mereka menginginkan untuk membumikan hal itu. Hendaklah kalian gagalkan musuh
dengan kesadaran kalian, dengan iman kalian, dan dengan kecermatan berpikir kalian. Sebisa
mungkin bertindaklah dengan penuh kesadaran. Negara ini adalah milik kalian, kami semua
akan pergi. Generasi kalianlah yang akan mengambil tongkat estafet negara ini. Ayah dan
generasi sebelum kalian berhasil mengeluarkan negara dari cengkraman para agresor asing.
Mereka sekarang sedang menyingsingkan lengan, dan berusaha. Sekarang kalianlah yang wajib
menyiapkan diri kalian untuk mepertahankan negara kalian. Janganlah kalian biarkan negara
ini, kekuatan yang besar ini, tempat yang strategis ini jatuh ke tangan musuh. Siapkanlah
diri kalian!
Pelajaran kelima bagi kelompok dan
garis politik. Kami memandang semua garis politik dengan satu pandangan. Bagi kami nama
itu tidak penting. Yang penting adalah esensi, isi, dan amal. Siapa saja yang menampakkan
dirinya lebih dekat dengan Islam, Imam, nilai-nilai, mashlahat rakyat, dan nasib masa
depan bangsa, maka ia bagi kami lebih mulia. Walaupun dari garis manapun, dari kelompok
manapun, dan dari aliran politik apapun jua. Usahakanlah kalian terapkan diri kalian
dengan ukuran-ukuran tersebut. Inilah yang diinginkan oleh rakyat. Islamlah yang
diinginkan oleh rakyat. Kepemimpinan dan kekuatan islamlah yang diinginkan oleh rakyat.
Janganlah kalian menyandarkan diri kalian kepada tangan-tangan musuh. Merupakan suatu hal
yang sangat jelek ketika kelompok politik berseteru dan bermusuhan dengan lawan kelompok
dalam negrinya, namun ia buka lebar-lebar untuk berpelukan mesra dengan musuh luar. Kami
tidak bisa menerima hal itu. Rakyat tidak bisa menerima hal itu. Dengan penuh keberanian
kami mengatakan, bahwa Tuhan tidak rela atas hal itu.
Sering diungkapkan istilah
"orang dalam" dan "orang luar" Apakah kita memang memiliki dua istilah
tersebut, atau tidak ? Kalau maksudnya rakyat, maka jawabannya adalah tidak, karena
seluruh rakyat adalah orang dalam. Adapun kalau maksudnya kelompok politik, maka
jawabannya ya, kita punya hal itu. Siapa yang termasuk orang "dalam"? Mereka
adalah orang yang hatinya dipenuhi kecintaan pada islam, revolusi, dan Imam, mereka
menghormati rakyat secara sebenarnya, bukan sekedar slogan. Sedangkan orang
"luar" itu siapa? mereka yang mengambil perintah dari orang asing, yang hatinya
dipenuhi oleh kecintaan terhadap mereka, dan selalu menginginkan kembalinya Amerika (ke
negri ini. pent) Orang "luar" adalah yang yang sejak awal revolusi selalu
berusah a untuk membuka hubungan baik dengan Amerika. Mereka menghina Imam, sementara
mereka menghormati Amerika. Ketika ada yang menghina Imam mereka diam, namun mereka tidak
senang jika ada yang mencela dan mencaci musuh baik yang di luar ataupun di dalam. Mereka
sebenarnya lebih tepat disebut sebagai orang asing, siapapun mereka, tidak memiliki
hubungan dengan kita, sehingga dalam khotbah Jumat ini kami harus menyebutkan nama
seseorang. Siapapun yang begitu mereka adalah "orang asing" mudah-mudahan yang
demikian itu tidak ada.
Semua ini adalah tanggung jawab
aparat pemerintah yangmana mereka harus bekerja dengan cermat. Begitu juga aparat
keamanan, badan intelejen, departemen dalam negri, kepolisian, pasukan pasdaran, basij,
dan yang lainnya. Mereka yang memiliki keberatan terhadap sebagian media adalah karena hal
ini. Kalau tidak, tak seorangpun berkeberatan dan memusuhi kebebasan pers. Malah falsafah
revolusi ini adalah kebebasan. Kebebasan mengemukakan pendapat, kebebasan berfikir, Namun
perlu diingat, janganlah pendapat, keinginan, ulasan, dan sikap musuh didahulukan dari
semua pendapat.. Lebih-lebih menjadikannya sebagai dasar dan ukuran. Orang yang sudah
berteman dengan musuh, maka tak ada teman lain yang akan menaruh kepercayaannya padanya.
Marilah semua kelompok dan aliran
politik bersatu padu dan bekerja sama. Hendaknya mereka tidak saling menuduh, berburuk
sangka, dan menghina. Sekarang sering dikatakan, bahwa mereka saling berselisih, kami
tidak tahu sampai sejauh mana mereka memiliki sudut pandang yang berbeda. Seandainya kita
mengandaikan, bahwa mereka berselisih dalam bidang ekonomi, politik, -kalau perselisihan
mereka bukan sekedar perselisihan emosional- maka baiklah masing-masing kalian bisa
melakukan saling kontrol dalam batas itu, kami tidak mencegahnya. Namun kalau saling
kontrol itu berubah menjadi permusuhan, maka ketahuilah, bahwa musuh sedang berdiri di
sana menunggu saat yang tepat.
Yaa Allah demi nabimu Muhammad dan
keluarganya, janganlah Engkau cabut luthf dan rahmatMu dari rakyat ini.
Turunkanlah pertolonganMu terhadap
rakyat ini.
Yaa Allah demi nabimu Muhammad dan
keluarganya.
Segala apa yang kami katakan dan
kami dengar catatlah hal itu untukMu dan di jalanMu.
Tinggikanlah derajat para syuhada'
hari demi hari, karena segala apa yang kami miliki adalah berkat mereka.
Kumpulkan 72 jenazah para syuhada
yang akan ditasy yii' dan dikebumikan setelah sholat hari ini dengan para syuhada Karbala
dan syuhada awal-awal masa Islam.
Sampaikan salam kami dan salam
seluruh hadirin dari lubuk hati yang paling dalam ke haribaan suci, junjungan kami,
Hadhrat Waliy Ashr (Imam Mahdi, pent.) yang semua nyawa kita merupakan tebusannya.
Jadikanlah hati beliau senang
dengan amal kami, dan masukkan kami dalam doa baik beliau.
Bismillahirrahmanirrahiim
Qul Huwallaahu Ahad. Allaahush
Shamad. Lam Yalid Walam Yuulad Walam Yakun Lahuu Kufuwan Ahad.
*** Diterjemahkan dari surat kabar
"Jumhuri Islami" edisi 31 Juli 1999 M. oleh A. A. Qadir Beik. |
|