Bismillahirrahmanirrahim
Rezim jahat yang
menjajah Palestina kembali memperlihatkan kebejatan dan tiraninya dengan melanggar
kehormatan dan mencemari lingkungan suci Masjdil Aqsha serta membunuhi umat Islam. Rezim
ini telah menumpahkan darah para jemaah solat dan memberondong seorang bocah kecil dalam
pelukan ayahnya dengan peluru hingga gugur sebagai syahid. Adegan ganas dan brutal yang
dilakukan Rezim ini dalam kurun waktu 50 tahun sekarang kembali diperagakan.
Rezim ini berangan-angan bahwa mereka akan bisa
memadamkan kobaran jihad untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kebenaran yang tak kenal
lelah, dan bahwa mereka akan dapat melicinkan proses perdamaian dan memaksakan ambisinya
secara lebih keras terhadap pihak yang pro-perdamaian. Namun, sebagaimana dahulu,
kejahatan inipun tidak akan dibiarkan begitu saja. Praktik-praktik kotor dan
khayalan-khayalan iblis dalam benak Rezim Zionis pasti akan sia-sia. Aksi-aksi tak
berprikemanusiaan dan penuh kebencian ini sudah disusul dengan gelora protes warga muslim
Palestina dan para pejuang serta demonstrasi masyarakat dan mahasiswa di pelbagai negara
Islam sehingga gerakan intifadah menemukan spirit baru dan jalan jihad Islam semakin
banyak diminati.
Umat Islam yang sadar dan waspada menggelar
demonstrasi besar-besaran dan penuh dengan gelora semangat untuk meneriakkan slogan-slogan
kebenaran dan mendesak pemerintah negara-negara Islam agar membuka jalan jihad dan
mengizinkan warga muslim untuk menunaikan tugas ini sebagai satu-satunya jalan demi
mengusir para penjajah dari tanah-tanah pendudukan serta memulangkan warga Palestina ke
tanah air dan kampung halaman mereka.
Gelombang kutukan terhadap Rezim Penjajah
Palestina sekarang kian merebak dan meredupkan proses perdamaian serta semakin
memperjelaskan kesia-siaan proses perdamaian tersebut di depan mata semua orang. Dukungan
materi, spirit, dan politik kini semakin tercurah kepada gerakan-gerakan jihad dan
intifadah.
Gembar-gembor mereka yang mengaku pembela HAM
sekarang sia-sia dan deru genderang skandal para penyokong Israel sudah terdengar sehingga
sebagian besar dari mereka bahkan terpaksa turut mengutuk kejahatan Rezim Zionis. Tragedi
terkutuk ini dilakukan dengan tujuan memaksakan ambisi-ambisi kotor para penguasa Zionis
terhadap pihak yang pro perdamaian. Namun, bangsa Palestina yang pemberani mengecam
perundingan damai. Bangsa ini akan menyempitkan ruang pihak-pihak yang pro perdamaian dan
mengubah status mereka yang hina. Perjuangan dengan janji-janji kemenangan dari Allah ini
suatu hari ini pasti akan berhasil, tanah-tanah yang terampas akan bebas dan modal harta
kekayaan yang terjarah akan kembali kepada yang berhak.
Semangat ini bergelora sebagai lanjutan atas
perjuangan rakyat Palestina dan dikobarkan oleh generasi muda yang tergodok oleh revolusi
dan jihad dengan mengandalkan berbagai pengalaman berharga mereka. Ini menandakan bahwa
generasi sekarang telah menemukan jalan yang benar untuk merebut kemenangan dan akan
menempuhnya dengan tekad yang bulat.
Saya mengucapkan selamat kepada seluruh bangsa
Palestina yang teraniaya, khususnya yang menempuh jalan jihad dan intifadah. Kabar gembira
untuk anda semua bahwa kebangkitan anda kian hari kian mendapat sambutan dari umat Islam
dan kaum revolusioner. Dan para penjajah akan kembali ke tempat asal mereka, insyaallah.
Republik Islam Iran masih tetap melanjutkan
dukungan dan restunya atas gerakan suci ini dengan penuh rasa bangga. Doa kami mengiringi
setiap langkah putra-putra terbaik anda.
In tansuruullaaha yansurukum wa yutsabbit
aqdaamakum
Sayid Ali Khamenei
6 Rajab 1421
|