"Dan (ingatlah) ketika
Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa):
Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. 2:127)
Saudara dan saudari umat
Islam sekalian, para jemaah haji umat Islam, assalamualaikum wr.wb.
Suatu hari dimana Sang
Penyeru Besar Tauhid (Ibrahim AS) bersama puteranya, Ismail AS mendirikan fondasi-fondasi
Kaabah di tengah-tengah lembah dan gunung-gunung terpencil dan gersang, sejauh apapun
kecerdasan akal manusia tidak akan pernah menduga bahwa kelak Kaabah akan menjadi sentral
kehangatan iman dan harapan serta kiblat untuk jiwa dan raga. Kaabah sekarang adalah pusat
spiritual Dunia Islam dan merupakan arena pertemuan terbesar umat Islam setiap tahun. Ia
merupakan sumber yang memancarkan kecintaan dan harapan, ia merupakan samudera pekikan
keagungan dan kepercayaan serta merupakan tempat bertemunya aliran-aliran besar suku dan
bangsa. Ketulusan para pendirinya serta keridhaan Allah Yang Maha Mendengar dan Maha
Mengetahui telah menjadikan benih ini sebagai pohon yang sedemikian rimbun dan penuh
ranting.
Apakah umat Islam
memanfaatkan sumber ini dengan sepatutnya? Jawaban untuk pertanyaan ini menyakitkan dan
mengerikan. Dewasa ini Dunia Islam mengalami berbagai penderitaan yang kronis.
Penderitaan-penderitaan ini yang paling krusial boleh jadi ada sepuluh jenis: Pertikaian
politik dan mazhab, dekadensi akar-akar moral dan iman, keterbelakangan ilmu pengetahuan
dan industri, ketergantungan politik dan ekonomi, royal dan keglamoran serta kesombongan
di depan kemiskinan, kelaparan dan kepapaan, lemahnya rasa percaya diri dan rendahnya
optimisme terhadap masa depan, pengesampingan dan penceraian agama dari politik dan
kehidupan, hilangnya kreativitas untuk menciptakan konsep-konsep baru dimana AlQuran
merupakan sumbernya yang abadi, kepasrahan di depan serangan kebudayaan yang dipaksakan
oleh Barat, dan terakhir diterinjaknya kehormatan bangsa-bangsa muslim lantaran sebagian
pemimpin politik mudah terserang kehinaan dan perbuatan rakus.
Semua penyakit yang
sebagian ditimbulkan oleh sebagian yang lain ini sepanjang zaman terwujud dalam
pengkhianatan, tidak adanya kemauan, kebodohan dan penindasan oleh unsur-unsur internal
atau yang tercipta karena aksi permusuhan, kebiadaban dan kezaliman para musuh. Ini semua
merupakan pukulan terbesar yang menimpa umat Islam. Ketidakberdayaan umat Islam adalah
akibat dari penyakit-penyakit ini. Satu-satunya jalan keberuntungan dan kesuksesan ialah
pembebasan dari penyakit-penyakit ini.
Dewasa ini, kekayaan alam
Dunia Islam dirampas, warisan budaya dan pemikirannya yang bernilai sebagian besar
tersembunyi dibalik hijab yang terbuat dari kemasan propaganda para pelaku serangan
kebudayaan, potensi dan akal para pemudanya disandera, kekuatan mereka dalam konfrontasi
militer dan politik musnah, ketidakpedulian moral dan akidah ibarat air kubangan yang
menyusup ke dalam lingkungan hidup, pendidikan dan olah raga para pemuda Dunia Islam,
kekayaan minyaknya hari demi hari semakin menambah kekayaan perusahaan-perusahaan asing
dan para pemungut pajak asing, kekayaan ini bukannya kembali kepada para pemiliknya tetapi
malah semakin mengenyangkan musuh-musuh mereka. Di jantung Dunia Islam dan di seluruh
pelosoknya di Asia, Afrika dan Eropa- cambuk kezaliman dan amarah kaum kafir
mendera umat Islam. Palestina dan Lebanon dibakar oleh api kekejaman kaum Zionis,
.
Semua penderitaan ini tidak membangkitkan para politisi, pemuka agama dan intelektual umat
Islam untuk mencarikan solusinya.
Padahal, di semua tempat
terdapat berbagai modal yang berharga untuk menegakkan sebuah kondisi baru yang membawa
keselamatan, serta terlihat jelas instrumen dan sebuah motivasi yang memadai untuk
terciptanya perubahan segenap negara-negara Islam. Sekarang ini, sedikit sekali negara
Islam yang terlihat jelas kaum mudanya memiliki sensibilitas dan motivasi Islami,
mayoritas penduduknya memiliki komitmen iman yang mendalam, merasa prihatin atas situasi
yang ada dan optimis kepada masa depan Islam.
Masalah yang mencegah
aktifnya potensi-potensi ini pertama-tama ialah bahwa kekuatan politik di dalam
negara-negara itu tidak mengarah kepada aspirasi dan tuntutan-tuntutan tersebut. Dan dalam
banyak kasus, berbagai pemerintahan memang tidak bisa sinkrun dan bekerjasama dengan
aspirasi-aspirasi besar dan Islami rakyat tersebut karena mengalami kelemahan, atau
ketergantungan, atau penindasan terhadap rakyat. Dari sisi lain kebesaran Dunia Islam
serta kekuatan pengaruhnya atas peristiwa-peristiwa dunia tidaklah tampak di mata mereka.
Akibatnya, setiap bangsa (muslim) merasa sendirian di depan tekanan kekuatan-kekuatan anti
Islam dan arogan sehingga tidak mungkin mereka bisa menghadapi serangan politik,
propaganda dan terkadang serangan militer.
Dari satu sisi lagi,
pengalaman operasional dan nyata pemerintahan Islam pada zaman sekarang ini, yaitu
Republik Islam Iran tertutup oleh debu tebal propaganda yang diwarnai sikap permusuhan.
Ratusan media audio, visual dan penulisan serta ribuan otak dan pena-pena bayaran setiap
hari sibuk bekerja untuk menjatuhkan fakta-fakta Republik Islam Iran, membesar-besarkan
kelemahan dan kegagalannya serta mengingkari berbagai kesuksesan dan kemajuannya.
Jika umat Islam memahami
nilai ibadah haji dan memanfaatkan titik dan pusat pertemuan setiap tahun ini dengan benar
maka bagian penting dari blokade rasa frustasi dan doktrinasi kelemahan yang membelenggu
berbagai bangsa ini akan hancur.
Musim haji bisa
memperlihatkan keagungan, keaneka ragaman, serta kekuatan spiritual dan insaniah Dunia
Islam secara spektakuler setiap tahun di depan mata masyarakat dari segenap negara-negara
muslim sekaligus menjalin komunikasi, perkenalan dan pertukaran pendapat antar tokoh
pilihan setiap bangsa. Dalam haji, setiap bangsa bisa memperoleh berita-berita faktual
mengenai kondisi saudara-saudara mereka dan menyingkap tirai propaganda musuh-musuh Islam.
Dengan memanfaatkan spiritualitas Baitullah Al-Haram, mereka bisa mempersiapkan sebuah
gerakan yang terkoordinir dan tulus di atas jalan pengembalian kekuasaan Islam, pencapaian
kehormatan dan kemerdekaan serta usaha menciptakan perubahan mendasar di negara-negara
mereka.
Terciptanya kekuasaan Islam
di negara-negara Islam ibarat kelahiran seorang bayi yang penuh berkah, namun banyak
diselimuti dengan penderitaan. Tahap berikutnya yang merupakan tahap pemeliharaan dan
usaha memenuhi kebutuhan materi dan spiritual serta menjaga pertumbuhannya adalah jauh
lebih berat dimana masa perjuangan untuk itu akan jauh lebih panjang.
Di Iran yang Islami, bayi
yang terlahir ini banyak mengalami aksi-aksi permusuhan baik secara terbuka maupun
terselubung. Tetapi, alhamdulillah, sekarang ia berada di era kemerdekaan, stabilitas dan
kejayaan. Walau demikian, badai-badai permusuhan yang datang dari sentra-sentra kaum
arogan dan anti Islam masih tetap menerjangnya dari pelbagai penjuru. Institusi ini
merupakan model pertama kalinya dalam dunia modern dan bisa menjadi contoh bagi
negara-negara lain serta mengancam sepenuhnya interes AS, Israel dan kepentingan
negara-negara rakus lainnya di Dunia Islam. Karena itu, ia menjadi sasaran amuk permusuhan
dan ketidaksabaran segenap pusat kekuatan yang haus dominasi di dunia. Aksi membangkitkan
gerakan kesukuan di dalam negeri adalah gerakan musuh yang pertama kalinya.
Langkah-langkah berikutnya ialah mengaktifkan benih-benih yang terdiri dari orang-orang
bayaran rezim lama, mempersiapkan kudeta militer, kemudian memotivasi sebuah negara
tetangga supaya melancarkan serangan ke perbatasan sepanjang 1.300 kilometer. Satu saja
dari masing-masing langkah ini sudah cukup untuk mencabut dan menghancurkan sebuah
pemerintahan nasionalistis. Tetapi Republik Islam Iran bukan sekedar pemerintahan
nasionalistis, melainkan juga merupakan bangunan yang terdiri dari seluruh komponen bangsa
yang beriman dan memiliki motivasi-motivasi keimanan yang mendalam. Perang yang
dilancarkan tetangga pengkhianat itu berlangsung delapan tahun, dan kendati upaya ambisius
AS sudah membuat kami menjadi sasaran prasangka buruk sebagian lain negara tetangga kami
dan mereka gencar membantu agresor, toh pada akhirnya pihak yang menyulut perang itu loyo,
tak berdaya, kalah dan mundur dari wilayah-wilayah perbatasan kami.
Selama 21 tahun usia
Republik Islam, imperialisme pemberitaan kaum arogan gencar menyebarkan provokasi anti
kami. Mereka menaruh modal dalam berbagai bentuk untuk memobilisasi opini publik dunia
terhadap pemerintahan Islam. Politik luar negeri dan instansi keamanan AS dengan bantuan
besar para kapitalis Zionis berusaha sebisa mungkin untuk menciptakan blokade ekonomi dan
menghadang politik luar negeri Republik Islam Iran. Di pelbagai penjuru dunia, puluhan
kelompok teroris atau himpunan para politisi bayaran yang menjual bangsa dan berkhianat,
dengan uang, janji, dan dukungan musuh, masih sedang melancarkan operasi-operasi makar.
Ratusan syuhada yang namanya harum dan abadi korban kejahatan-kejahatan hina orang-orang
bayaran tersebut telah mewarnai sejarah revolusi kami dengan keadaan yang senantiasa
teraniaya.
Singkatnya, lebih dari 20
tahun front musuh kami, khususnya AS dan Zionisme, dengan segala kekuatan, manejemen dan
sepak terjangnya telah memerangi apa yang dilahirkan oleh revolusi, yaitu pemerintahan
Republik Islam. Walau demikian, selama lebih dari 20 tahun, pemerintahan Republik Islam
sedikitpun tidak pernah kehilangan detik pertumbuhan, kejayaan dan kestabilannya, dan
sekarang ia justru menjadi lebih kuat. Dengan kekuatan dan motivasi itu, ia memulai seruan
Islam, persatuan Islam, dan kehormatan Islam yang merupakan biang kecemasan dan khawatiran
musuh.
Sebelas tahun setelah
wafatnya arsitek dan pendiri bangunan tersebut, Imam Khomaini yang agung, Republik Islam
tetap bergerak maju ke arah tujuan yang beliau gariskan dan berjalan melalui jalur yang
beliau perlihatkan. Stablitas dan kekuatan ini adalah kebanggaan pertama-tama bagi esensi
Islam serta ajaran-ajarannya yang membuka jalan kelapangan dan kehormatan, dan yang kedua
adalah bagi rakyat Iran yang telah menempuh jalan Islam dengan penuh keimanan, berkorban
dengan penuh keikhlasan serta menjaga hasil-hasilnya dengan penuh kesabaran.
Seandainya tidak ada
kelemahan dari diri kami para pejabat pemerintahan Republik Islam serta tidak ada
kekurangan dan kealpaan baik yang beralasan maupun tidak, tak syak lagi dewasa ini berkat
hukum-hukum dan ajaran Islam yang cemerlang Republik Islam sudah berhasil melewati era
problematika yang lebih besar serta lebih mendekati tujuan-tujuannya.
Seperti biasa, tipuan utama
propaganda kaum arogan ialah menciptakan persepsi bahwa rakyat Iran dan pemerintah
Islamnya sudah berpaling dari tujuan-tujuan yang sudah digariskan. Kebohongan yang murahan
ini bertujuan menciptakan rasa frustasi para pengagum kedaulatan Islam di pelbagai penjuru
dunia serta melumpuhkan spirit para pemuda di dalam negeri kami.
Setelah pemilu ke 21 kami
berlangsung dan menentukan para wakil dalam Majlis Syura Islam, para pemuka kaum mustakbir
itu menyatakan gembira atas adanya apa yang mereka sebut dengan demokrasi. Sulit bagi
mereka untuk mengakui adanya partisipasi rakyat sepanjang tahun-tahun pasca revolusi
sampai sekarang. Berat bagi mereka untuk menerima bahwa pemilu dengan antusias dan
sambutan luas seperti ini juga terjadi empat tahun silam guna membentuk majlis parlemen
periode sebelumnya serta pemilu tiga tahun silam untuk memilih presiden. Mereka ingin
menghibur kesia-siaannya dengan asumsi bahwa para pembangkang kedaulatan Islam dan mereka
yang berambisi memperbaharui dominasi kaum arogan terhadap Iran bisa menemukan jalan masuk
ke pusat-pusat kekuasaan.
Dengan bertawakkal dan
percaya penuh kepada Allah Yang Maha Agung lagi Maha Bijaksana, dengan keimanan yang
mendalam dan tak kenal goyah kepada hukum Islam yang cemerlang dan sumber kebagiaan,
dengan kesadaran penuh kepada bangsa (Iran) yang besar dimana saya berasal dari
tengah-tengah mereka dan telah menghabiskan segenap usia di tengah-tengah mereka, dan
dengan kecintaan penuh kepada mereka hingga akhir hayat, saya tegaskan kepada kawan dan
lawan bahwa bangsa ini tetap akan menempuh jalan Islam sampai tujuan-tujuan besar mereka
tercapai. Bangsa ini akan memperlihatkan kepada semua orang bahwa kehormatan, pertumbuhan,
dan kemajuan materi dan ruhani serta penggapaian kemuliaan insani hanya bisa dilakukan
dengan mempraktikkan Islam dan AlQuran secara menyeluruh.
AS tidak bisa berharap
mampu memasukkan kembali Iran ke dalam dominasinya, meredakan gelora aspirasi dan tuntutan
kedaulatan Islam di negara-negara Islam, menjatuhkan Palestina ke dalam cengkaraman kaum
Zionis yang rasis dan fasis tanpa ada gejolak, dan membius gelombang kebencian yang kian
hari semakin merebak kepadanya.
Jika perspektif ini umum di
tengah pemerintah-pemerintah muslim, niscaya bendera keagungan Islam akan berkibar di
dunia sebagaimana mestinya, haji akan menjadi sentral solidaritas yang hakiki dan sumber
kekuatan Islam yang abadi, kekayaan mineral Dunia Islam akan menguntungkan bangsa-bangsa
muslim, dan kebudayaan Islam yang kaya dan pemberi kalapangan hidup akan menjadi sarana
yang melayani umat manusia.
Saya berdoa kepada Allah
SWT agar hari itu sudah dekat. Saya memohon kepada para jemaah haji yang mulia supaya
berdoa demi kelapangan umat Islam dunia dan agar bangsa Iran yang pejuang mendapat
pertolongan Ilahi, dan saya menyerukan para jemaah haji Iran yang mulia supaya berusaha
dengan segenap upaya agar bisa memperoleh limpahan maknawiah, menjaga keteguhan dan
persatuan, berpartisipasi dalam jemaah-jemaah serta menimba perolehan spiritual dan moral.
Wassalam
Sayid Ali Khamenei
- ___________________
- * Diterjemahkan oleh Moh.Moesa (salah
satu penyiar di IRIB [islamic republic of iran broadcasting] Teheran.
|