|
Berkenaan dengan hari raya Ghadir Khum yang didalam riwayat-riwayat kita disebut dengan
ied akbar, saya ucapkan selamat kepada segenap umat Syiah dunia, kepada bangsa Iran yang
mulia, kepada hadirin sekalian yang terhormat, dan kepada segenap orang mengakui tingginya
kedudukan makrifat-makrifat Ilahi yang murni.
Pada hari-hari
pertama tahun ini, terdapat beberapa hari bahagia untuk masyarakat secara umum yaitu hari
raya Norouz yang sebelumnya adalah Idul Adha, dan sekarang ialah hari raya Ghadir Khoum.
Dalam suasana penuh vitalitas, suka cita dan di sisi makam suci Hazrat Abul Hasan Imam Ali
bin Musa Arridha A.S ini masalah pertama yang ingin saya kemukakan di depan para hadirin
saudara dan saudari sekalian ialah menyangkut masalah AlGhadir sendiri.
Al-Ghadir adalah
masalah keislaman dan bukan masalah kesyiahan saja. Dalam sejarah Islam disebutkan bahwa
suatu hari Rasulullah mengutarakan suatu pernyataan dan beliau aktualisasikan. Pernyataan
dan aktualisasi ini memiliki pelajaran dan makna dari berbagai aspeknya. Kita tidak bisa
mengatakan bahwa AlGhadir dan hadits AlGhadir hanya digunakan oleh kaum Syiah sedangkan
umat Islam lainnya tidak memanfaatkan kandungan ucapan mulia Rasul yang kaya muatan dan
tidak dikhususkan untuk masa tertentu ini. Hanya saja, karena dalam kasus Ghadir Khoum ini
terdapat pengangkatan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib A.S, maka umat Syiah lebih
menaruh perhatian kepada hari dan hadits ini. Tetapi, kandungan hadits AlGhadir tidak
hanya menyangkut masalah pengangkatan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah,
melainkan juga mengandung muatan-muatan lain yang bisa digunakan oleh umat Islam lainnya.
Mengenai prinsip
terjadinya peristiwa AlGhadir, sudah sepatutnya semua orang yang berminat kepada
masalah-masalah sejarah Islam mengetahui bahwa masalah Ghadir Khoum adalah satu masalah
yang diakui dan tidak diragukan kebenarannya. Bukan hanya orang Syiah yang
meriwayatkannya. Para ahli hadits Sunni maupun Syiah, baik pada periode terdahulu maupun
periode pertengahan dan setelahnya, telah meriwayatkan peristiwa yang terjadi dalam
perjalanan Haji Wada Rasul di Ghadir Khoum. Rombongan besar umat Islam yang turut
menunaikan haji bersama Rasul dalam perjalanan ini sebagian ada yang di depan. Rasul
mengirim para kurir kepada mereka yang ada di depan supaya kembali ke belakang dan
berhenti agar mereka yang berada di barisan belakang tiba di tempat.
Rapat akbar pun
terjadi. Sebagian orang mengatakan jumlahnya 90 ribu, sebagian lagi mengatakan 100 ribu,
ada pula yang mengatakan 120 ribu. Di saat cuaca panas, masyarakat Jazirah Arab yang
sebagian besar adalah penghuni gurun sahara dan desa-desa yang terbiasa dengan cuaca panas
bahkan ada yang tidak tahan dengan panas cuaca saat itu. Mereka berdiri di atas tanah yang
panas menyala. Mereka meletakkan pakaian abaah di bawah kaki supaya tahan panas. Hal
ini juga disebutkan dalam riwayat-riwayat Ahlussunah.
Dalam situasi
seperti ini, Rasululllah SAWW menampilkan Amirul Mukminin di depan mata orang-orang
kemudian berkata:
"Barang siapa
menjadikan aku sebagai pemimpinya, maka Ali-lah pemimpinnya. Ya Allah tolonglah orang yang
menolongnya, dan musuhilah orang yang memusuhinya."
Kata-kata ini
tentunya juga beliau utarakan sebelum dan sesudahnya. Tetapi masalahnya yang terpenting
ialah bahwa di sini beliau mengutarakan secara resmi dan tegas masalah wilayat
(kepemimpinan), yakni masalah pemerintahan Islam serta menunjuk Amirul Mukminin Ali bin
Abi Thalib sebagai figur pilihan. Seperti yang tentu pernah Anda dengar dan pernah pula
saya utarakan, saudara-saudara kita dari kalangan Ahlussunah juga meriwayatkannya dalam
puluhan kitab-kitab muktabar mereka, dan bukan dalam satu atau dua kitab saja.
Riwayat-riwayat ini sudah dihimpun oleh Almarhum AlAllamah AlAmini. Selain beliau, juga
banyak para penulis yang mencatatnya dalam jumlah kitab yang besar. Atas dasar ini,
pertama-tama hari ini adalah hari wilayat (kepemimpin), dan kedua adalah hari kepemimpinan
Ali bin Abi Thalib.
Dalam kalimat yang
diucapkan Rasul ini, apakah makna wilayat? Secara ringkas, maknanya ialah bahwa Islam
tidak terbatas hanya pada solat, puasa, zakat, dan amal-amal ibadah individual. Islam juga
memiliki sistem politik dan pemerintahan yang berlandaskan ketentuan-ketentuan yang sudah
dipertimbangkan. Dalam terminologi Islam, pemerintahan Islam ialah wilayat. Dalam bentuk
bagaimanakah wilayat itu? Wilayat ialah suatu pemerintahan di mana sosok yang berkuasa
memiliki ikatan-ikatan cinta, batin, pemikiran dan akidah dengan segenap lapisan
masyarakat. Makna wilayat bukanlah pemerintahan yang dipaksakan, pemerintahan yang
disertai kudeta, pemerintahan yang penguasanya tidak menerima akidah rakyatnya, tidak
mementingkan pikiran-pikiran dan sensibilitas rakyatnya, dan bahkan pemerintahan yang
sudah umum ditengah masyarakat sebagaimana pemerintahan-pemerintahan yang ada di
dunia sekarang ini- dimana penguasanya menikmati berbagai fasilitas khusus dan perl! akuan
istimewa serta terdapat zona khusus untuknya guna mendapatkan kenikmatan-kenikmatan
duniawi.
Wilayat adalah
pemerintahan yang didalamnya terdapat ikatan-ikatan pemikiran, akidah, kasih sayang,
kemanusiaan, dan cinta antara penguasa dan rakyat. Pemerintahan dimana rakyat bersambung
dan bergabung dengan penguasa, menaruh simpati kepadanya, dan penguasanya pun menganggap
sumber seluruh sistem politik beserta tugas-tugasnya ini adalah dari Allah, serta
memandang dirinya sebagai hamba dan abdi Allah. Dalam wilayat tidak ada aroganisme.
Pemerintahan yang diperkenalkan oleh Islam lebih merakyat daripada demokrasi-demokrasi
yang popular di dunia. Pemerintahan ini memiliki ikatan dengan pikiran, perasaan, akidah
dan berbagai kebutuhan pemikiran rakyat. Pemerintahan adalah untuk melayani masyarakat.
Secara materi,
pemerintahan tidak boleh dipandang sebagai santapan untuk diri penguasa dan komponen
pemerintahan. Bermegah-megahan bukanlah wilayat. Bukanlah sosok pemimpin orang yang berada
di pucuk pemerintahan Islam kemudian mengincar materi demi kekuasaan, demi dirinya, demi
kedudukan yang sudah dan akan dicapainya. Dalam pemerintahan Islam sosok wali amr yaitu
orang yang diserahi urusan mengelola sistem politik secara hukum sederajat dengan orang
lain. Dia memang berhak untuk melaksanakan berbagai pekerjaan besar untuk rakyat, negara,
Islam dan umat Islam, namun dia sendiri juga berada di bawah hukum.
Sejak hari pertama
hingga sekarang, khususnya setelah berdirinya pemerintahan Republik Islam, terdapat
orang-orang yang menyelewengkan makna wilayat. Wilayat diperkenalkan sebagai sesuatu yang
bukan apa adanya. Mereka katakan makna wilayat ialah bahwa rakyat itu terlarang dan
memerlukan ketua dan pemimpin. Orang-orang yang punya nama secara tegas menulis sedemikian
ini di dalam buku-buku dan artikel-artikel mereka. Ini adalah dusta belaka dan merupakan
fitnah kepada Islam dan wilayat.
Dalam AlGhadir,
masalah wilayat diutarakan Rasul sebagai satu masalah resmi, dan Amirul Mukminin Ali bin
Abi Thalib ditunjuk sebagai substansinya. Tentu saja terdapat banyak rincian dalam masalah
ini, dan Andapun mengetahuinya. Dan kalau masih ada orang yang tidak mengetahui rincian
itu, khususnya para pemuda, maka hendaknya merujuk kepada berbagai tulisan dan kitab
argumentatif dan ilmiah. Dalam hal ini berbagai kitab sudah ditulis dan bermanfaat.
Dalam permulaan
tahun ini saya sudah mengemukakan seruan persatuan nasional dan keamanan nasional.
Mengenai dua seruan ini, saya berminat untuk menjelaskan dua materi ringkas kepada hadirin
yang mulia serta kepada segenap masyarakat Iran. Masalah Ghadir Khoum bisa dijadikan
sebagai sumber persatuan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Almarhum Ayatullah Syahid
Mutahari dalam artikelnya yang berjudul Ghadir Khoum dan Persatuan Islam.
Beliau menyebut kitab AlGhadir yang membicarakan berbagai persoalan menyangkut peristiwa
Ghadir Khoum sebagai salah satu poros persatuan Islam. Dan ini memang benar.
Kelihatannya
mungkin aneh, tetapi inimerupakan kenyataan. Masalah AlGhadir, selain aspek dimana Syiah
menerimanya sebagai keyakinam, yaitu penobatan Amirul Mukminin oleh Rasul sebagaimana yang
dijelaskan dalam hadits AlGhadir, juga mengemukakan masalah wilayat yang merupakan masalah
lintas Sunnah dan Syiah. Jika sekarang ini umat Islam dunia dan bangsa-bangsa di
negara-negara Islam meneriakkan seruan wilayat Islami, niscaya sebagian besar jalan keluar
tidak akan hilang, berbagai kebuntuan umat Islam akan terbuka dan berbagai dilematika
dunia Islam akan segera teratasi.
Masalah
pemerintahan, sistem, dam otoritas politik adalah salah satu masalah yang tersulit untuk
berbagai negara. Sebagian negara terbentur kepada despotisme dan diktatorial, kepada
pemerintahan yang korup, kepada pemerintahan yang rentan, dan kepada pemerintahan boneka.
Jika pemerintahan Islam sesuai maknanya yang hakiki, yakni wilayat, ditampilkan sebagai
satu syiar untuk umat Islam, maka kelemahan akan terobati, begitu pula masalah ekonomi,
masalah status sebagai negara boneka, dan masalah diktatorial. Atas dasar ini, bendera
wilayat adalah satu bendera Islami.
Kepada segenap
saudara-saudara dari kalangan Syiah dan Sunni di negara kita ini untuk sementara ini
sengaja saya kemukakan batasan geografis-, saya menghimbau supaya masalah AlGhadir
ditinjau dengan kacamata ini, serta menaruh perhatian kepada bagian dari hadits dan
masalah AlGhadir ini. Saudara-saudara kita dari kalangan Ahlussunah hendaknya juga
merayakan hari raya AlGhadir, hari raya wilayat, sebagaimana kami. Hari ini adalah
merupakan asal kelahiran masalah wilayat, karena itu hari ini sangatlah penting,
sebagaimana pentingnya wilayat Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib yang disepakati bersama
oleh kita dan saudara-saudara kita dari kalangan Sunni.
Baik pada masa
pasca kemenangan revolusi maupun pada masa pra revolusi, saya selalu meyakini bahwa Syiah
dan Sunnah sudah seharusnya menyingkirkan pertikaian lamanya dalam pergaulan mereka
sehari-hari. Konfrontasi dan perdebatan harus disingkirkan lalu merekatkan berbagai
persamaan mereka. Ini sendiri juga merupakan salah satu dari berbagai kesamaan itu. Sampai
sekarang saya masih meyakini hal ini.
Dewasa ini, banyak
sekali upaya untuk menciptakan ikhtilaf antara Syiah dan Sunnah. Namun orang-orang yang
berpikir dan pandai menganalisis tentunya mengetahui keuntungan dan manfaat yang bisa
diperoleh kaum mustakbirin dari upaya ini. Tujuan mereka ialah menceraikan Iran dari
himpunan negara-negara Islam. Revolusi Islam hanya terbatas pada teritorial Iran. Mereka
menciptakan kondisi supaya Iran mendapat tekanan dari negara-negara Islam lainnya, serta
mencegah bangsa-bangsa lain mengambil pelajaran dari bangsa Iran. Kita harus benar-benar
melawannya. Siapapun, baik dari lingkungan Sunnah maupun Syiah, yang membantu terjalinnya
solidaritas dan komunikasi yang baik dan bersahabat antara Syiah dan Sunnah, maka ia telah
melakukan pekerjaan yang menguntungkan revolusi, Islam dan cita-cita umat Islam. Dan
siapapun yang berusaha menciptakan perpecahan, maka ia telah bergerak kepada arah yang
berlawanan.
Saya mendapat
informasi jelas bahwa sekarang sebagian negara Islam yang tidak ingin saya sebutkan
namanya menaruh dan menggunakan uang dari kotak-kotak dana yang berkaitan dengan tujuan
dan kehendak pihak-pihak asing, khususnya untuk menulis buku-buku yang mendiskreditkan
Syiah, akidah Syiah, dan sejarah Syiah yang kemudian dipublikasikan ke Dunia Islam. Apakah
mereka itu memang bersimpati kepada Ahlussunnah? Tidak. Mereka tidak menghendaki Syiah,
tidak pula Sunnah. Mereka tidak bersahabat dengan Syiah maupun Sunnah. Namun, karena di
Iran sekarang ini pemerintahan dan bendera Islam ada di tangan kelompok Syiah dan karena
mereka memandang segenap komitmen rakyat Iran tertumpu pada Syiah, maka segala bentuk
permusuhan mereka kepada revolusi tertumpu kepada revolusi Islam. Mereka berusaha
memberantas Syiah agar pemerintahan politik Islam dan bendera kehormatan ini tidak
menjalar ke tempat-tempat lain dan menarik simpati kaum muda di negara-negara lain.!
Jangan sampai ada orang yang membantu pengkhianatan para musuh ini. Siapapun, baik di
negara kita, di lembaga-lembaga Islam, di kalangan Syiah maupun diantara saudara-saudara
kita dari kalangan Ahlussunah di negara kita, jangan sampai ada yang melakukan tindakan
yang membantu ambisi kaum mustakbirin untuk menciptakan kebencian dan permusuhan.
Dengan pernyataan
ini, tentu saja kami tidak bermaksud mengatakan supaya orang Syiah menjadi Sunni, atau
orang Sunni menjadi Syiah, juga bukan supaya orang Syiah dan Sunni tidak lagi melakukan
kegiatan ilmiah sesuai dengan kemampuannya untuk memperkuat akidah mereka. Kegiatan ilmiah
kebetulan baik sekali. Sama sekali tidak ada masalah. Silahkan mereka menulis buku-buku
ilmiah dan dalam lingkungan ilmiah, bukan dalam lingkungan non-ilmiah, apalagi dengan nada
yang tercela dan keras. Dengan demikian, jika seseorang bisa membuktikan logikanya, maka
kita tidak boleh mencegah kegiatannya. Namun, jika seseorang menghendaki perpecahan dengan
kata-kata, tindakan dan berbagai macam cara, maka kita menganggapnya sebagai melayani
musuh. Orang-orang Sunni harus waspada, begitu pula orang-orang Syiah. Persatuan nasional
yang kami katakan tadi juga meliputi masalah ini.
Perlu juga saya
ungkapkan di sini bahwa dewasa ini terdapat orang-orang yang memperlakukan persatuan
nasional bukan sebagai semboyan-semboyan agamis, melainkan mencemarinya dengan
slogan-slogan politik belaka. Kami sudah menasehati mereka dan sekarang pun kami juga
menghimbau supaya persatuan bangsa yang besar dan bersatu ini jangan sampai goyah.
Memisahkan bangsa yang besar ini satu dengan yang lain adalah tindakan melayani musuh
bangsa ini. Jika bangsa yang besar dan matang ini memelihara persatuan nasional di negeri
ini, niscaya akan tercipta peluang untuk persatuan bangsa-bangsa lain. Jika umat Islam
yang berjumlah sekitar satu setengah milyar ini bersatu dalam berbagai persoalan prinsipal
mereka, maka bisa Anda lihat betapa besarnya kekuatan yang akan tercipta di dunia ini.
Namun, jika persatuan nasional ternyata retak, maka bicara soal persatuan Dunia Islam
adalah omongan yang fiktif dan mengundang tawa semua orang. Sebagian orang menginginkan!
supaya ini terjadi.
Bagaimanakah
persatuan nasional bisa dipenuhi? Salah satu hal yang bisa menjamin persatuan nasional
ialah bahwa orang-orang yang kata-katanya punya pengaruh di tengah masyarakat, atau para
pejabat dan figur-figur agamawan dan rohaniwan hendaknya tidak memberikan pernyataan yang
mengotori perasaan sekelompok masyarakat kepada kelompok-kelompok lain. Mereka jangan
sampai membangkitkan fitnah. Membangkitkan fitnah dan membuat masyarakat saling curiga
adalah salah satu bahan program para musuh terhadap bangsa ini. Radio-radio asing dan
pusat-pusat pemberitaan ini mungkin bisa dikatakan bahwa separoh dari
pernyataan-pernyataan mereka sudah direkayasa supaya satu kelompok masyarakat tertentu
berburuk sangka kepada kelompok yang lain. Mereka duduk dan merancang pernyataan
sedemikian rupa agar punya pengaruh.
Orang-orang yang
bekerja dengan lisan dan pena pertama-tama harus waspada agar apa yang mereka nyatakan
jangan sampai menciptakan prasangka buruk, jangan sampai menjadikan masyarakat saling
berburuk sangka dan pessimis kepada pemerintah, karena hal ini juga merupakan satu bentuk
tindakan membangkitkan fitnah dan perbuatan dosa lain. Sebagian orang sangat
berkepentingan dengan pembuatan isu, membikin-bikin berita, mendistorsi berita, dan boleh
jadi asal usul beritanya benar, namun berita ini dikemukakan sedemikian rupa agar
materinya yang tidak sesuai dengan kenyataan bisa ditanamkan pada persepsi lawan
bicaranya, agar hati rakyat, para pemuda, para pembaca dan pendengarnya berburuk sangka
kepada para pejabat pemerintah, dan supaya orang-orang mengalami keragu-raguan.
Apa untungnya
perbuatan ini? Perbuatan ini tidak mendatangkan hasil apapun kecuali menghambat laju
perkembangan bangsa dan negara, membuat pemerintah ragu-ragu dalam bekerja, membuat rakyat
frustasi kepada masa depan, dan merampas kekuatan optimisme yang besar dari tangan rakyat.
orang berusaha menciptakan prasangka buruk orang-orang lain kepada pemerintahan secara
keseluruhan atau kepada sebagian pejabat pemerintah. Padahal, kalau memang ada pernyataan
yang benar, maka pernyataan ini bisa menghasilkan pengaruh yang jauh lebih baik jika
disalurkan melalui jalur tertentu kepada pejabat atau kepada pejabat yang ada di atasnya.
Ketika suatu peristiwa terjadi, kasus teror terjadi, kejahatan terjadi di suatu tempat,
terdengarlah pernyataan yang sedemikian menyimpang, menimbulkan kecurigaan, dan
membangkitkan keheranan para pembaca pernyataan orang-orang yang sama sekali tidak
memiliki tanggungjawab. Coba lihat, betapa mereka yang memberitakan tentang fakt! a-fakta
yang ada itu ternyata sangat jauh atau memang sengaja menjauhi fakta. Ini semua adalah
masalah-masalah yang merusak persatuan nasional. Atas dasar ini, persatuan nasional adalah
salah satu aspirasi yang paling mendasar dari sebuah bangsa.
Sebuah bangsa akan
maju jika bersatu dalam memasuki gelanggang ekonomi dan terjadi peperangan. Dengan
persatuan nasional wibawa bangsa akan lebih terpelihara. Di bawah naungan persatuan suatu
bangsa akan berhasil meraih segala cita-cita besarnya. Perselisihan, perpecahan, hati yang
saling tercerai, membenturkan berbagai kelompok dan tokoh tidak akan bisa memberikan
pengabdian. Dengan demikian, ini merupakan satu prinsip yang mudah-mudahan bisa dijaga
oleh kita semua. Ini adalah harapan kami kepada para pejabat yang berurusan dengan opini
khalayak umum.
Materi kedua ialah
materi keamanan nasional. Keamanan nasional sangatlah penting. Keamanan nasional tentunya
mencakup keamanan dalam dan luar negeri. Keamanan luar negeri ialah menyangkut keamanan
negara yang terancam dari arah kekuatan-kekuataan di luar perbatasan, atau tentara militer
yang menyerang perbatasan suatu negara seperti beberapa perang yang pernah terjadi, atau
berupa serangan politik dan propaganda terhadap sebuah negara yang adakalanya menimbulkan
kekacauan dan kerusuhan. Hal ini berulang kali terjadi di pelbagai negara sehingga
menimbulkan berbagai kesulitan. Keamanan dalam negeri merupakan upaya dalam skala besar
yangmana jika segenap pejabat terkait bekerja dengan mengerahkan segenap kemampuannya akan
sanggup menjamin aspirasi besar ini. Maka dari itu, keamanan bukanlah masalah kecil.
Seperti yang
pernah saya katakan pada awal tahun, jika keamanan tidak ada, maka aktivitas ekonomi juga
tidak akan ada, keadilan sosial tidak akan ada, pengetahuan dan kemajuan ilmu pengetahuan
tidak akan terjadi, semua sektor sebuah negara secara bertahap akan porak poranda. Dengan
demikian, keamanan merupakan tonggak dan fondasi.
Dalam masalah
keamanan tentu ada contoh-contoh yang tidak begitu krusial, seperti ketidak amanan yang
dialami oleh segenap masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya, atau pernah didengarnya
dari orang-orang lain. Ini adalah sesuatu yang kalau toh penting, namun tidak terlalu
mengancam. Contohnya ialah pencurian, walaupun aparat keamanan tetap harus mencegahnya.
Pencurian adalah masalah yang tentu harus dicegah dengan serius oleh aparat kepolisian.
Sejumlah orang mengacaukan keamanan rumah tangga orang lain demi tujuannya yang
terselubung dan hina. Ini merupakan satu contoh untuk ketidak amanan, namun ini bukanlah
contoh utama. Ini merupakan ketidak amanan dari orang-orang yang cuek, jahat dan hina yang
tentunya menimbulkan dampak buruk dan mengganggu keamanan lingkungan. Ini juga merupakan
ketidak amanan.
Di kanan kiri kita
terdapat laporan-laporan yang tentunya sebagian dari Anda sudah pernah melihat atau
mendengarnya. Orang-orang yang tidak komitmen kepada UU dan ketentuan adalah orang-orang
jahat yang menciptakan ketidak amanan di berbagai tempat dan di majalah-majalah terhadap
bangsa serta kehormatan dan wibawa masyarakat. Aparat kepolisian dan badan legislatif
bertanggujawab menindaklanjuti kekejian dan kebrutalan para pengacau keamanan lingkungan
dan urusan masyarakat, supaya mereka yang menjadikan titik kelemahan yang ada sebagai batu
loncatan itu jangan sampai berpikir bahwa mereka berhak melakukan segala kesalahan dan
perbuatan-perbuatan menyimpang. Mereka harus tahu bahwa mengacaukan kemanan lingkungan
hidup masyarakat hukumannya bukan hanya meringkuk di dalam tahanan dalam waktu singkat.
Islam memberikan hukuman yang lebih berat untuk para pengacau keamanan dan mereka yang
menakut-nakuti masyarakat.
Jika hukum Ilahi
diterapkan kepada mereka dan para pencuri, khususnya mereka yang menjadikan pekerjaan ini
sebagai profesi, tentu hukum ini akan punya pengaruh besar. Tak usah mereka memperhatikan
sebagian apa yang dianggap tabu di dunia serta berbagai gelombang propaganda, tetapi coba
lihat apa itu hukum Allah? Hukum Allah menentukan segala sesuatu pada tempatnya dan sesuai
dengan kadarnya. Kekacauan di bidang ekonomi juga merupakan bagian dari ketidak amanan.
Mereka mengacaukan lingkungan ekonomi. Jika ada orang yang memiliki modal kecil, maka
mereka menghancurkan modal-modal kecil dan fasilitas rakyat dengan tindakan-tindakan
ilegal dan kelicikan. Mereka merampasnya demi keuntungan mereka sendiri. Selagi ada
kesempatan, mereka tidak bosan melakukan penyalahgunaan-penyalahgunaan pribadi. Mereka
mengacaukan lingkungan ekonomi.
Coba Anda
perhatikan, jika kondisi ekonomi dalam sebuah negara sakit, maka salah satu penyakitnya
ialah adanya celah-celah pelarian dari hukum yang bisa dimanfaatkan oleh orang-orang
tertentu untuk memenuhi kantong-kantong mereka. Mereka merebut fasilitas masyarakat dan
pemerintah demi interes dan kedudukan mereka.
Masalah yang lebih
krusial ialah ketidak amanan sosial yang pada hakikatnya ketidak amanan nasional banyak
berkaitan dengan masalah ini. Mereka mengacaukan keamanan lingkungan kerja, lingkungan
ilmu, lingkungan mahasiswa. Sebelumnya pernah saya singgung bahwa seorang pejabat AS
sebulan lalu menyatakan di Iran bakal terjadi kekacauan. Ini juga merupakan ketidak
amanan. Mereka mempunyai berbagai program. Karena itu, segenap komponen masyarakat harus
waspada. Orang-orang yang banyak mendapat gelombang konspirasi mereka juga harus waspada.
Sejak awal
revolusi hingga sekarang, musuh sudah berkali-kali berusaha mengacaukan lingkungan kerja.
Mereka berusaha menciptakan aksi mogok agar tenaga kerja berhenti melakukan kegiatan
konstruktif di dalam negeri. Kendati sampai sekarang tidak pernah bisa, mereka tetap
merancangnya. Mereka juga mengacaukan keamanan di dalam berbagai universitas. Mereka sudah
mencobanya dalam satu dua kasus, tetapi mahasiswa sendiri telah menampar mulut musuh.
Namun, boleh jadi musuh pernah berhasil di tempat-tempat tertentu. Upaya mereka ialah
menghentikan aktivitas, kegiatan dan usaha di dalam kelas dan membuat para dosen dan
mahasiswa menganggur, dengan cara menyulut ketegangan dan kerusuhan atas nama semboyan,
unjuk rasa dsb.
Semua orang
mengetahui bahwa para mahasiswa kita memiliki potensi yang cemerlang. Di tengah kegiatan
para mahasiswa, kita melihat hal-hal yang memang benar-benar membangkitkan harapan dan
sinyalemen cerahnya masa depan. Salah satu pekerjaan musuh ialah menciptakan ketidak
amanan di lingkungan universitas. Yakni mereka melakukan tindakan untuk mempersulit dan
memustahilkan kegiatan belajar, sekolah, mengajar dan kegiatan di laboratorium, atau
mereka berusaha merusak keamanan kota sebagaimana yang pernah terjadi di Teheran pada
tanggal 12 dan 13 Juli 1999, dimana jiwa para pemuda, anak kecil, para wanita, para
pejalan kaki dan orang-orang yang berada di balik jendela rumahnya terancam bahaya.
Mengapa? Karena sebagian orang lebih mementingkan aksi turun ke jalan-jalan dan
menciptakan kerusuhan dengan melancarkan gerakan kekerasan dan pembangkangan. Mereka
membakari kendaraan bermotor atau memecahkan kaca-kaca.
Kemudian mereka
membuat-buat alasan. Tetapi alasan manakah yang membolehkan sekelompok orang menciptakan
kerusuhan di sebuah negara yang merupakan rumah mereka sendiri -ini bukan rumah orang
asing-? Di saat peristiwa seperti ini terjadi, petugas keamanan, pasukan militer, dan
pasukan sukarelawan tentu tidak akan diam berpangku tangan. Siapakah yang harus waspada di
depan kseperti ini? Jawabannya tak lain ialah masyarakat sendiri, para pemuda sendiri,
para aparat sendiri, para mahasiswa sendiri dan lingkungan-lingkungan yang menjadi sasaran
aksi makar ini sendiri. Haruslah diperhatikan, kalau mereka melihat seseorang tampil ke
depan untuk mengompori situasi, maka orang itu harus ditangkap. Ketahuilah, mulut musuhlah
yang sedang berkoar, suara musuhlah yang keluar dari kerongkongan orang ini.
Sebagaimana di
setiap tempat para musuh selalu mencari-cari sesuatu, di dalam setiap kasus pun mereka
menemukan hal-hal seperti ini. Setelah segenap masyarakat waspada, tanggungjawab keamanan
ada di tangan instansi-instansi terkait, yaitu kementerian inteljen, kementerian dalam
negeri, aparat kepolisian, badan yudikatif dsb. Inilah harapan rakyat yang paling besar
kepada aparat pemerintah, dan ini juga merupakan permintaan saya yang paling utama kepada
instansi-instansi terkait. Semuanya harus waspada dan mengawasi. Semuanya harus
menunjukkan sikap waspada terhadap berbagai kasus. Kita tidak boleh membiarkan musuh
melakukan apa saja yang mereka kehendaki.
Dalam masalah
keamanan dalam negeri ini, adakalanya berkaitan dengan pihak di luar negeri, seperti
halnya tindakan mengompori. Lihatlah, beberapa hari lalu seorang menteri AS menyampaikan
pidato. Setelah hampir setengah abad, orang-orang AS baru mengakui bahwa merekalah yang
menggerakkan kudeta 28 Mordad (1953). Mereka baru mengakui telah menyokong pemerintahan
Pahlevi yang penindas, diktator, dan korup. Hampir 47 tahun setelah kudeta 28 Mordad, baru
sekarang mereka mengakui hal ini. Kemudian mereka juga mengakui telah menyokong Saddam
Husain dalam memerangi Iran.
Menurut Anda,
bagaimanakah perasaan bangsa Iran yang teraniaya ini depan sikap dan pengakuan-pengakuan
tersebut? Perang delapan tahun telah dipaksakan Rezim Irak terhadap kita. Berbagai kota
dibom bardir, sumber-sumber kehidupan musnah, para pemuda berguguran sebagai syahid,
trilyunan aset nasional musnah, berbagai kesempatan lenyap, sebuah kejahatan besar dalam
sejarah terjadi. Sejak saat itu sudah berkali-kali kami tegaskan bahwa AS membantu Saddam
Husain. Dalam berbagai pidato pada hari-hari peperangan berulang kali kami menegaskan
masalah ini. Tetapi mereka memungkirinya dan mengatakan tidak berpihak. Kini, 12 tahun
setelah perang usai, Menlu AS dalam pidatonya yang transparan di sebuah lembaga pusat
secara resmi mengakui telah membantu Saddam Husain.
Sekarang, apa
gunanya pengakuan-pengakuan kalian itu untuk kita. 25 tahun Muhammad Reza Pahlevi yang
tiran, penindas dan bejat telah menjadikan musuh bangsa ini berkuasa. Sekarang kalian
mengakui dan mengatakan: "Ya, kitalah yang melakukan perbuatan itu?" Apa gunanya
untuk masa sekarang ini?! Seseorang memukul, membunuh anak dan kesayangan orang lain lalu
begitu saja mengatakan saya minta maaf. Apalagi mereka juga tidak menyatakan permohonan
maaf. Mereka hanya menyatakan pengakuan. Kalian (AS) telah menggerakkan kudeta 28 Mordad.
Setelah itu, kalian memasung negara ini ke dalam kezaliman dan kebejatan. Sekarang kalian
baru mengatakan: "Memang, kamilah yang melakukannya." Apa gunanya pengakuan
kalian sehubungan dengan masa itu untuk masa kami sekarang ini?!
Saya katakan
sekarang, boleh jadi 20 atau 25 tahun mendatang seorang menteri AS lainnya tampil dan
mengatakan pengakuannya: "Memang, pada satu waktu yaitu masa sekarang ini- kami
telah melakukan konspirasi anti Iran. Kami telah melancarkan gerakan ini, kami telah
melakukan perbuatan menyimpang ini, kami telah membekali musuh-musuh Iran sedemikian rupa,
kami telah mengorganisasikan para pembangkang pemerintah Iran, dan seterusnya"
Setelah sekian
tahun berbuat kejahatan, dan sekarang pun kalian masih melakukan tindakan-tindakan serupa
dengan tindakan pada masa-masa itu, lantas untuk apa pengakuan kalian itu untuk bangsa
Iran?! Dalam pernyataan kalian, ada dua kalimat yang kalian katakan, yaitu bahwa Iran
memiliki bangsa yang besar dan memiliki kebudayaan yang tua. Apakah ini cukup untuk
menghapus semua pengkhianatan, permusuhan dan pembunuhan hak bangsa ini?! Apakah kalian
sedang mengecohkan bocah kecil?! Bangsa ini sendiri jauh labih mengetahui bahwa bangsa
Iran adalah bangsa yang tua dan memiliki warisan-warisan budaya yang bernilai. Sebelum
kalian, kami sendiri tahu bahwa letak geografis kami sangatlah penting dan strategis.
Namun, apakah baru sekarang masalah ini membuat kalian bersusah payah dan apakah baru
sekarang kalian mengetahuinya?! Inilah perangai orang-orang yang hanya ingin memperlakukan
sebuah bangsa dengan sikap tirani dan otoriter.
Keaiban besar AS
yang merupakan malapetaka besar bagi umat manusia sekarang ini ialah sikapnya yang tirani
dan mempraktikkan posisi antara tuan dan rakyat jelata dalam memperlakukan bangsa-bangsa
dan masyarakat dunia. Kepada OPEC bersikap tirani. Kepada bangsa-bangsa dan politik suatu
negara juga demikian. Untuk apa bersikap tirani? Apakah demi aspirasi? Tidak, sikap tirani
itu hanya untuk interesnya sendiri. Mereka (AS) hanya menghendaki pelayan yang menjamin
kepentingan-kepentingannya. Bisa jadi, karena berbagai alasan, suatu negara dan bangsa
bersedia berada di bawah sikap tirani ini. Namun, (lain lagi) jika ada suatu bangsa
seperti Iran dimana pemerintahnya tidak berhutang kepada kalian, tangan mereka tidak
berada di bawah pisau kalian, tidak punya kelemahan di depan kalian, tidak melakukan
perbuatan yang membuat mereka takut kepada ekspos kalian, dan memiliki hubungan dengan
rakyat. Bangsa Iran juga merupakan bangsa yang telah menjajaki kehor! matan dan Islam
serta keteguhan kepada akidah dan kehidupan yang disertai dengan keyakinan yang mendalam
dan merdeka. Apakah berdosa jika bangsa yang sedemikian ini tidak bersedia tunduk di bawah
tirani kalian ? Dengan cara dan instrumen apakah kalian akan menaklukkannya jika bangsa
ini tidak bersedia menerima tirani dan mengatakan, kami menolak prinsip tirani dan
kesewenang-wenangan kalian? Bagaimana mungkin kalian bisa melakukannya?!
Kekuatan-kekuatan
adi daya bersikeras untuk mengesankan bahwa apa saja yang mereka kehendaki di dunia bisa
mereka lakukan. Di berbagai tempat hal ini memang terjadi, tetapi mengapa terjadi?
Sebabnya ialah para pemimpin negara di situ berposisi sebagai boneka dan lemah.
Pemerintahan Islam
dan rakyat Iran dengan keteguhannya selama 20 tahun dan kemajuan yang dicapainya kendati
adi daya AS menentang habis-habisan bangsa Iran dan tujuan-tujuannya telah membuktikan
bahwa AS dan ada daya lain atau konsolidasi semua adi daya tidak akan bisa berbuat tidak
senonoh di depan suatu bangsa yang sadar, pemberani serta mengetahui dan membela
hak-haknya.
Saya katakan pula,
pemerintah AS yang sekarang mengaku 25 tahun membela kediktatoran, sampai sekarang masih
tetap membela kediktatoran.tersebut, namun dengan cara propaganda dan gangguan. Sekarang
mereka (Rezim Pahlevi) sudah tiada. Mereka sudah pergi menuju jahannam. Yang ada hanya
sampah-sampah mereka di AS yang bernaung di bawah dukungan pemerintah AS. Para antek dan
orang-orang bayaran mereka di pelosok dunia manapun, termasuk yang ada di sudut-sudut
negara kita ini, selalu didukung oleh AS.
Sekarang seorang
menteri AS tersebut dalam pidatonya juga masih mempromosikan Rezim Syah dengan kebohongan.
Dikatakannya bahwa Rezim Syah memang diktator, namun telah memajukan ekonomi Iran. Ini
merupakan kebohongan terbesar dan menggelikan yang telah diucapkan oleh seorang menteri
luar negeri AS dalam situasi sekarang. Benarkah mereka telah memajukan ekonomi Iran?!
Tentang ini, ketahuilah, khususnya para pemuda, bahwa orang-orang yang mengalami masa itu
telah merasakan fakta-fakta yang ada dari dekat bahwa Iran pada masa itu Rezim Pahlevi
telah melakukan pengkhianatan terbesar kepada ekonomi Iran, baik dari aspek taraf ekonomi
pada masa itu maupun dari aspek fondasi-fondasi ekonomi yang dampaknya masih terasa hingga
tahun-tahun setelahnya. Iran dijadikan sebagai gudang produk-produk impor dari Barat yang
tak ada nilai dan faedahnya. Sarana-sarana yang tak laku, barang-barang lebihan dan tak
diperlukan dibeli dengan harga yang tinggi.
Pertanian negara
yang pernah meswasembada penuh dihancurkan secara total oleh Rezim Pahlevi sehingga
keadaan masih tetap tak berubah sampai bertahun-tahun. Pertanian kita masih belum pulih
seperti sediakala. Sebabnya ialah arus urbanisasi yang terjadi dengan dorongan dari
mereka. Masalah ini tentu tidak bisa dicegah dengan mudah. Mereka telah membuat bangsa ini
bergantung kepada negara asing dalam sektor pertanian. Ketika itu Iran membeli gandum dari
AS, sedangkan lumbung-lumbung gandum dibuat oleh orang-orang Rusia. Jadi, bukan hanya dari
sisi gandum Iran bergantung kepada luar, tetapi juga dari sisi penyimpanannya. Ketika itu
mereka merusak desa-desa. Industri negara yang saat itu mengalami kemajuan dihentikan.
Kemajuan yang seharusnya terjadi dalam industri demi mencegah barang-barang impor akhirnya
tidak terjadi. Industri yang sangat aktif di negara ini dicegah Industri yang digalakkan
hanyalah industri yang memiliki ketergantungan yang s! ama besarnya dengan produk-produk
yang dihasilkannya, atau bahkan lebih.
Kegiatan ilmu
pengetahuan mereka hentikan. Mereka bicara tentang universitas dan mahasiswa, tetapi dalam
praktik kegiatan ilmiah di universitas-universitas Iran sangat minim. Orang-orang yang
pikirannya aktif dan memiliki potensi yang cemerlang ingin bekerja seandainya di dalam
negeri tidak ditindas, tetapi mereka terpaksa pergi dan bekerja di luar negeri karena di
sini tidak bisa.
Perusahaan-perusahaan
asing mendominasi sebagian besar sumber-sumber ekonomi negara. Mereka memusnahkan sebagian
besar sumber-sumber minyak dengan cuma-cuma. Sekarangpun harga minyak tentunya juga murah.
Uang yang kini diperoleh para produsen minyak pada hakikatnya bisa dikatakan bahwa mereka
hanya menerima sepersepuluh dari uang yang seharusnya mereka dapati. Saya katakan pula
sekarang bahwa uang yang didapati negara-negara importir minyak sebagai pajak jumlahnya
lebih banyak dari keuntungan yang diperoleh negara-negara eksportir minyak. Sampai
sekarang masih demikian. Namun saat itu tidak bisa dibandingkan dengan sekarang.
Selama sekian
tahun hingga tahun 50-an, harga minyak perbarel di bawah satu US dolar . Lalu, karena
orang-orang Eropa dan AS ingin menjual produk-produknya kepada mereka (para produsen
minyak) dengan harga mahal, sedangkan mereka tidak punya uang, maka Eropa dan AS
mendongkrak harga minyak sesuai keinginannya sendiri hingga mencapai angka 8 sampai 9 US
dolar, supaya mereka bisa mendapatkan uang dan membeli produk-produk tersebut.
Pada zaman Rezim
Syah, uang-uang Iran dalam jumlah yang besar ditransfer ke dalam rekening-rekening milik
AS. Sebagai imbalannya, AS memberi dan menjual berbagai suku cadang pesawat dan
barang-barang keperluan lainnya. Jadi, masalah produksi sendiri tidak dibicarakan. Ekonomi
Iran saat itu adalah ekonomi yang terburuk untuk rakyat Iran. Dan ini tentunya sangat baik
untuk para penjarah dan orang-orang AS. Kini masa sudah berlalu sekian tahun, dan para
analis dan ekonom tentu tahu, dan bukan rahasia lagi untuk para ahli saat itu bahwa Rezim
Syah telah mendatangkan bencana untuk ekonomi Iran.
Rezim ini
dikatakan telah memajukan ekonomi Iran. Mengapa baru sekarang hal ini diutarakan?!
Sebabnya ialah supaya para pemuda Iran sekarang yang terkadang mengalami kesulitan akibat
kondisi ekonomi yang ada beranggapan bahwa pada masa rezim lama ekonomi Iran lebih baik.
Trik dengan maksud seperti ini diutarakan oleh politisi itu dengan sangat polos. Niatnya
ialah menyatakan dan menyebarkan persepsi bahwa ekonomi Iran pada masa lalu adalah ekonomi
yang berkembang. Padahal masa itu adalah masa yang paling buruk untuk lapisan rakyat
miskin, dan masa yang paling buruk dari sisi perampasan dan penjarahan sumber-sumber alam
di Iran oleh pihak-pihak asing, terutama AS.
Maksud musuh dari
luar negeri ini ialah menciptakan ketidak-amanan, perselisihan, keragu-raguan dan
guncangan. Bukannya tanpa alasan jika sekarang rakyat dan pemerintah Iran memandang AS
sebagai musuh. Mereka (AS) mengatakan, "Mari kita robohkan dinding ketidak
percayaan." Ini dikatakan oleh Menlu AS di sana. Di sini pun sebagian penulis
langsung memohon kepada Allah (agar ini terjadi). Mereka inilah yang sebagian kemungkinan
besar berafiliasi dengan lembaga-lembaga (AS) tersebut dan mendapat dukungan dari sana.
Mereka langsung menindak-lanjuti masalah ini.
Masalahnya
bukanlah ada atau tidak adanya kepercayaan. Masalahnya ialah bangsa Iran melihat masa
lalunya. Sejak awal revolusi, bangsa Iran segera melihat AS sebagai musuh. Sejak awal-awal
revolusi sampai sekarang, AS masih terlihat memusuhi bangsa Iran, kepentingan nasional
bangsa Iran dan pemerintahan yang diminati bangsa Iran. Hanya saja, sebagian dari aksi
permusuhan ini dibantah oleh AS, tetapi sebagian lain diakuinya. Mereka mengakui
bantuannya kepada Saddam. Bisa dipastikan, dalam waktu relatif dekat, AS juga akan
mengakui dengan cara apa mereka menyerahkan bom-bom kimia kepada pemerintah Irak. Kami
punya para korban-korban luka senjata kimia. Kita memiliki orang-orang yang cacat akibat
persitiwa ini. Kami telah melihat semua bahaya ini. Apapun yang dilihat bangsa Iran,
masalah-masalah seperti ini akan terlihat.
Dewasa ini pun,
berbagai sarana propaganda mereka digunakan untuk menyudutkan Iran. Begitu juga fasilitas
politiknya. Mereka mengesahkan dana untuk memusuhi keamanan. Sepak terjang politik luar
negeri mereka selalu merongrong Iran. Bangsa Iran melihat ada musuh yang sedang berdiri di
sana. Atas dasar ini, persepsi bangsa kami tentang AS bukanlah tidak adanya kepercayaan
kepada AS, melainkan memandangnya sebagai musuh.
Mereka katakan
siap berunding dengan pemerintah Iran. Ini merupakan sebentuk langkah-langkah pendahuluan
untuk menambah permusuhan. Ini adalah tipuan. Sebagian orang mengatakan kita harus pergi
untuk berunding dengan AS agar permusuhan ini bisa dienyahkan. Tetapi, tidak. Permusuhan
dengan AS tidak akan teratasi dengan perundingan. AS hanya memburu kepentingannya sendiri
di Iran. Jika di sini terdapat pemerintahan boneka seperti Rezim Syah, AS akan menghantam
bangsa Iran seperti pada saat itu. Jika pemerintahan Iran independen, maka AS akan
melakukan aksi permusuhan seperti sekarang. Jika kita lakukan perbandingan, akan kita
lihat bahwa bahaya orang yang merdeka di depan AS jauh lebih kecil ketimbang bahaya tunduk
kepada tekanan-tekanan AS.
Persepsi bangsa
Iran ialah mengandalkan spirit keberanian dan pengorbanannya di depan konspirasi dan
penipuan, di depan ketidak amanan, dan permusuhan. Bangsa Iran mengandalkan kekuatan
dirinya, kekuatan akalnya, manajemen dan intelektualitas pemerintahnya serta kepada
keberanian dan keteguhannya. Bangsa Iran percaya bahwa suatu saat mereka akan bisa membuat
segenap musuhnya, termasuk AS, menyesali aksi permusuhan kepada mereka, sebagaimana yang
terjadi pada sebagian musuh yang tadinya memang musuh tetapi kemudian tampil menjadi pihak
mediator secara normal.
Ya Rabbi, dengan
berkat Nabi Muhammad dan keluarganya, turunkanlah anugerah-Mu dari detik ke detik kepada
bangsa ini. Menangkanlah bangsa ini dalam meniti jalan untuk menggapai cita-cita besar
yang telah mereka gariskan. Ya Rabbi, binasakan dan jungkirkanlah musuh bangsa ini. Berkat
Nabi Muhammad dan keluarganya, tunjukkanlah kekuatan hakiki dan gaib-Mu terhadap
orang-orang yang melancarkan aksi makar terhadap bangsa ini.
Ya Rabbi,
terimalah pembelaan dengan segenap jiwa dan raga bangsa ini atas citra, kemerdekaan, agama
dan pribadinya sebagai salah satu perjuangan untuk mendekatkan diri kepada-Mu. Ya Rabbi,
jagalah kaum muda kami dan jadikanlah hati mereka yang cemerlang itu semakin banyak
mengenal-Mu. Ya Rabbi, singkirkanlah sesegera mungkin berbagai kesulitan yang dialami
bangsa ini. Tolonglah orang-orang yang mengabdi kepada bangsa ini. Hadapkan kepada amarah
dan murka-Mu orang-orang yang mengkhianati bangsa ini. Ceriakanlah hati AlMahdi
Sahibuzzaman atas kami. Gembirakanlah arwah suci Imam Khomaini atas kami. Gembirakan dan
puaskanlah arwah suci para syuhada atas kami.
Wassalamualaikum.
Wr.Wb.
- _______________
* Diterjemahkan oleh Moh. Moesa
(salah satu penyiar di IRIB [islamic republic of iran broadcasting] Teheran.
|
|